REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) mulai memperbaiki tanggul lumpur Lapindo yang mengalami penurunan di titik 67 di Desa Gempol Sari Tanggulangin Sidoarjo pada akhir pekan lalu.
Humas PPLS Hengky Listrik Adi, Rabu (10/10), mengatakan saat ini sudah mulai dilakukan proses perbaikan tanggul yang mengalami kerusakan itu.
"Diperkirakan perbaikan tanggul di titik 67 ini membutuhkan waktu sekitar satu bulan sesuai dengan kondisi kerusakan yang ada," katanya. Ia mengemukakan, tanggul ini mengalami penurunan sekitar lima meter dengan panjang sekitar seratus meter.
"Kami juga berusaha untuk mengalirkan luapan air bercampur lumpur dari kolam di titik 67 menuju ke titik 25 untuk selanjutnya dengan menggunakan kapal keruk dialirkan lagi menuju ke Kali Porong," ujarnya.
Ia menjelaskan, skema ini diambil sebagai salah satu upaya untuk mengurangi beban di dalam kolam penampungan supaya air bercampur lumpur tidak meluber ke luar kolam penampungan itu.
"Melihat adanya tanggul yang mengalami penurunan ini, kami akan melakukan pengecekan semua tanggul yang ada di sebelah Utara. Hal itu mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali. Penguatan tanggul tidak hanya dilakukan dari luar saja melainkan dari dalam tanggul," katanya.
Sementara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji yang melakukan pengecekan tanggul, meminta PPLS segera menyelesaikan tanggul yang mengalami penurunan ini supaya tidak menambahi keresahan masyarakat yang terdekat dengan tanggul penahanan lumpur. "Kami mengharapkan PPLS segera bekerja dengan optimal dan harus punya target yang pasti tentang peninggian tanggul tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu tanggul penahan lumpur di titik 67 mengalami penurunan lima meter dengan panjang sekitar 100 meter. Kondisi ini membuat warga yang tinggal di sekitar tanggul menjadi khawatir kalau tanggul itu sewaktu waktu jebol dan air bercampur lumpur meluber ke pemukiman warga.