Kamis 11 Oct 2018 08:18 WIB

Gempa 7,0 SR Guncang Papua Nugini

Sejumlah tremor kecil berukuran hingga 6,2 SR terjadi sebelum dan sesudah gempa utama

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Nidia Zuraya
Papua Nugini
Foto: .
Papua Nugini

REPUBLIKA.CO.ID, PORT MORESBY - Gempa bumi berkekuatan 7,0 skala Richter (SR) mengguncang New Britain di Papua Nugini pada Kamis (11/10) pagi. US Geological Survey mengatakan, pusat gempa tersebut berada 125 kilometer di timur Kimbe pada kedalaman sekitar 40 kilometer.

Selain itu ada sejumlah tremor kecil yang berukuran hingga 6,2 SR yang terjadi sebelum dan sesudah gempa bumi utama. Pacific Tsunami Warning Centre pada awalnya mengeluarkan peringatan tsunami berbahaya yang mungkin terjadi di wilayah pesisir hingga sejauh 300 km dari pusat gempa.

Baca Juga

Lembaga tersebut kemudian mencabut peringatan tsunami tak lama setelahnya. "Berdasarkan semua data yang tersedia, ancaman tsunami dari gempa bumi ini telah berlalu," kata pernyataan yang dikeluarkan Pacific Tsunami Warning Centre.

Chris McKee, asisten direktur Observatorium Geofisika Papua Nugini di Port Moresby, mengatakan gempa itu mungkin tidak sekuat laporan awal.

"Kami percaya magnitudo itu tidak terlalu, bukan 7,3 seperti yang dilaporkan beberapa laporan, dan kedalamannya 50-70 kilometer," kata dia, dikutip Channel News Asia.

"Di dalam parameter-parameter itu dan pada kedalaman itu, tidak akan tsunami yang muncul," jelasnya.

McKee mengatakan beberapa upaya sedang dilakukan untuk menghubungi pemerintah New Britain, untuk memeriksa apakah gempa tersebut telah menyebabkan kerusakan. Situs US Geological Survey mengatakan ada kemungkinan kecil korban dan kerusakan akibat gempa.

Namun seorang juru bicara Kantor Manajemen Bencana Nasional Papua Nugini di Port Moresby mengatakan tidak ada laporan mengenai kerusakan dari gempa ini. Meski demikian masyarakat biasanya akan memakan waktu beberapa jam untuk bisa mencapai ibu kota setelah guncangan besar.

Papua Nugini berada di wilayah yang disebut Cincin Api Pasifik, hotspot untuk aktivitas seismik karena gesekan antara lempeng tektonik. Negara ini masih belum pulih setelah gempa berkekuatan 7,5 menghantam wilayah pedalamannya pada Februari lalu. Gempa ini menewaskan sedikitnya 125 orang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement