REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Pelaksanaan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Pulau Bali tetap berjalan normal. Hal itu meski terjadi gempa bermagnitudo 6,4 di lepas pantai Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis (11/10) dini hari yang juga dirasakan getarannya hingga Pulau Bali.
"Semua berjalan normal. Tidak ada aktivitas yang terdampak itu. Begitu juga jadwal Presiden (Joko Widodo) masih sesuai rencana yang disiapkan bersama," kata Ketua Harian Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Susiwijono Moegiarso di Nusa Dua, Bali, pada Kamis (11/10).
Susi mengatakan, panitia terus berkoordinasi dengan unsur lain, seperti pihak IMF-Bank Dunia, BMKG, BNPB, Polri, TNI, dan ITDC. Dia mengatakan, masih terdapat potensi 11 gempa susulan. Akan tetapi, potensi kekuatan gempa hanya bermagnitudo 2,5 sampai 3,5.
"Itu dinilai sebagai gempa lemah," kata Susi.
Pada hari ini, kata Susi, dijadwalkan akan tiba 10 kepala negara ASEAN di Bali. Mereka akan berkumpul dalam sesi ASEAN Leaders Gathering (ALG).
Susi menekankan, sejak dua tahun lalu panitia telah menyiapkan rencana evakuasi terkait risiko keamanan dan bencana alam.
"Untuk evakuasi, kami siapkan betul. Tapi, yang paling penting meningkatkan kesiapsiagaan kita. Kami tidak bisa prediksi gempa, tapi kami tingkatkan antisipasi," kata Susi.
Gempa Situbondo terasa di seluruh wilayah Jawa Timur dan bahkan mencapai Bali. Guncangan gempa dirasakan cukup kuat oleh masyarakat di Sumenep dan Situbondo selama dua sampai lima detik. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Sedangkan di daerah lain, gempa dirasakan sedang selama dua hingga lima detik.
Berdasarkan analisis peta gempa dirasakan, intensitas gempa dirasakan III-IV MMI di Denpasar, III MMI di Karangkates, III MMI di Gianyar, III MMI di Lombok Barat, III MMI di Mataram, III MMI di Pandaan. Artinya, gempa dirasakan ringan hingga sedang. Secara umum tidak banyak dampak kerusakan akibat gempa.
Posko BNPB terus memantau perkembangan dampak gempa dan penanganannya. BMKG melaporkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, pada kedalaman 12 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.