REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemain tengah Manchester United (MU) Paul Pogba disebut sebagai sosok penting dalam skuat timnas Prancis setelah menjuarai Piala Dunia 2018 kemarin. Meski begitu, Pogba memilih untuk rendah hati dengan mengatakan usaha kerasnya tak terlepas dari dukungan rekan setim.
Selepas merengkuh trofi Jules Rimet, Pogba justru kerap diterpa kabar tak sedap. Hubungannya dengan pelatih MU Jose Mourinho dikabarkan memanas. Bahkan berbagai media melaporkan jika Si Gurita, julukan Pogba, bakal hengkang dari Old Trafford.
Namun kisruh Pogba dengan Mourinho tak mengubah pandangan bek tengah Les Bleus, Adil Rami. Ia menyebut bahwa Pogba merupakan pemimpin sosok pemimpin sejati di atas lapangan.
"Saya menghargai apa yang diucapkan Adil (Rami)," sebut Pogba dikutip Straitstimes, Kamis (11/10).
Apabila melihat penampilan Pogba bersama MU dan timnas Prancis tentu sangat terasa jauh perbandingannya. Pesepak bola 25 tahun terlihat lebih nyaman dan menjalankan peran yang sangat baik dibawah komando Didier Deschamps.
Eks penggawa Juventus mengaku ketika bermain untuk negaranya, ia memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri. Pelatih dan rekan setim selalu memberi kepercayaan kepadanya. Hal itu membuat Pogba termotivasi untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
"Saya tak bisa melakukannya tanpa mereka. Semuanya dimulai dari kamp pelatihan kami, saya berbicara kepada Hugo Lloris, Blaise Matuidi, Raphael Varane betapa mereka bisa memberikan kepercayaan kepada saya," sambung dia.
Meski menjabat sebagai sosok penting di timnas Prancis, Pogba merasa bahwa ban kapten Les Bleus bukanlah satu tujuan utamanya. "Saya belum pernah bermain sebagai kapten di timnas Prancis, dan saya tak mementingkan itu karena bergabung dengan mereka sudah menjadi hal yang istimewa," ujarnya.