Kamis 11 Oct 2018 13:09 WIB

Ini Penyebab Gempa Situbondo Menurut BMKG

Setidaknya tiga orang tewas akibat gempat Situbondo.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Teguh Firmansyah
Gempa di Situbondo, Jatim, Kamis (11/10, menyebabkan sejumlah bangunan rusak.
Foto: dok BNPB
Gempa di Situbondo, Jatim, Kamis (11/10, menyebabkan sejumlah bangunan rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, gempa bumi di Situbondo, Jawa Timur, disebabkan oleh adanya aktivitas sesar lokal di dasar laut. Hal itu berdasarkan pengamatan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa.

Gempa terletak pada titik kordinat 7,46 LS dan 114,44 BT. Tepatnya, berlokasi di laut pada jarak 56 kilometer (KM) arah timur laut Kota Situbondo pada kedalaman 12 KM. Gempa terjadi pada pukul 1.44 wib.

“Sumber gempa menunjukkan gempa ini dibangkitkan oleh adanya deformasi batuan kerak dangkal dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly di Jakarta, Kamis (11/10).

Menurut Sadly, dilihat dari mekanisme sumber dan arah sesar, gempa kali ini memiliki kemiripan dengan mekanisme sumber dengan gempa-gempa yang terjadi Bali, Lombok, Sumbawa, dan Flores. BMKG masih mengkaji apakah gempa Situbondo berkaitan langsung dengan aktivitas sesar naik flores.

Baca juga, Tiga Korban Meninggal Akibat Gempa Situbondo.

Ia menilai, ditinjau dari peta seismisitas dan sejarah kegempaannya, zona tersebut merupakan kawasan seismistas rendah. Sehingga, lanjutnya, aktivitas gempa Situbondo sangat menarik bagi para ahli kebumian terkait kajian gempa dan identifikasi sesar aktif baru.

Seperti diketahui, gempa di Situbondo berdasarkan laporan terakhir menelan tiga korban jiwa serta delapan orang luka-luka. Hingga pukul 05.30 wib, gempa dilaporkan menimbulkan banyak kerusakan. Terutama di Kecamatan Bluto, Kalianget, Batang-Batang, dan Pulau Sapudi, Sumenep. Selain di Jawa Timur, gempa juga dirasakan di kabupaten Jembrana, Bali Barat.

Hingga pukul 8.00 wib, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 14 aktivitas gempa susulan. Gempa susulan terjadi pada pukul 2.22 wib dengan kekuatan magnitudo 3,5 serta gempa paling lemah pada pukul 3.13 magnitudo 2,4. Sadly mengimbau, agar semua masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertangungjawabkan.

--

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement