REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Event Asian Para Games 2018 menginspirasi banyak kalangan di Tanah Air, tak terkecuali mahasiswa. Kompetisi olahraga antar-atlet difabel Asia berlangsung di Jakarta, 6-13 Oktober.
Anissa Chintya pun terkesan usai menyaksikan para wakil Merah Putih bertanding. Pada Kamis (11/10) sore WIB, mahasiswa Universitas Suryadharma Jakarta itu berkesempatan menonton tim bulu tangkis Indonesia di Istora, Senayan, Gelora Bung Karno (GBK).
"Jadi lebih banyak bersyukur karena mereka yang berkebutuhan khusus sudah membanggakan Indonesia. Yang dipetik dari mereka adalah semangatnya," ujar wanita berusia 19 tahun itu.
Anissa datang ke GBK bersama rekannya, Adinda Pratiwi (19). Kepada Republika.co.id, Adinda mengaku baru pertama menyaksikan langsung event ini.
Sebelum penutupan, Dinda berhasrat menonton atlet-atlet difabel bertanding. Apalagi kompetisi berlangsung di Indonesia. Akhirnya keinginan Adinda terpenuhi. "Masyarakat Indonesia harus lebih banyak yang mengapresiasi kegiatan seperti ini," ujar mahasiswa semester satu program studi manajemen Universitas Suryadharma itu.
Baik Anissa maupun Dinda, mengeluarkan dana Rp 25 ribu per orang. Uang dengan jumlah demikian sebagai harga tiket menonton di satu venue pertandingan.
Keramaian juga terlihat di Para Festival. Rahmita (21), merupakan salah satu pengunjung yang memenuhi lokasi penjualan merchandise APG 2018 itu.
Mahasiswa UHAMKA jurusan PGSD itu mengaku terlebih dahulu menonton badminton sebelum ke Para Festival. Dari semua yang ia lihat, ia terpesona akan spirit para atlet. "Saya pengen mendukung. Mereka harus disemangatin. Mereka hebat. Saya yang secara fisik normal, belum melakukan apa-apa," ujar wanita yang bernama panggilan Mita itu.