REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-27 menggelar kegiatan "Coaching Clinic 1 Jam Bisa Membaca Alquran" di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/10).
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Khoiruddin berharap kegiatan ini bisa memberikan pengetahuan baru bagi seluruh pihak yang terlibat dalam pemberantasan buta huruf Alquran.
Ketua Panitia Pusat MTQ Nasional ke-27 ini mengatakan, jika metode satu jam bisa membaca Alquran ini berhasil, maka Kementerian Agama akan memasukkan metode ini ke dalam program Kemenag dalam memberantas buta huruf Alquran di seluruh provinsi Indonesia.
"Kalau ini berhasil, Ini akan menjadi pola pembinaan baca Alquran untuk 34 Provinsi," ujar Khoiruddin saat ditemui di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/10).
Khoiruddin menuturkan, kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk memberikan layanan kepada masyarakat di sela-sela kegiatan MTQN. Program ini dilaksanakan dengan dua gelombang.
Gelombang pertama ditujukan kepada masyarakat umum dan gelombang kedua diikuti guru mengaji, penyuluh agama, dan ketua LPTQ dari seluruh provinsi di Indonesia.
"Ini untuk membuktikan metode ini tepat tidak jika dilaksanakan di seluruh provinsi se-Indonesia," jelas Khoiruddin.