Kamis 11 Oct 2018 18:39 WIB

Bappelitbang: 10 Kecamatan Bandung Rawan Likuifaksi

Cekungan Bandung dahulunya merupakan danau purba.

Red: Teguh Firmansyah
Bandung
Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappelitbang) menyatakan, 10 kecamatan di Kota Bandung rawan mengalami likuifaksi, fenomena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat beban getaran gempa. Kesimpulan itu diperoleh dari hasil penelitian Bapelitbang Kota Bandung dan Institut Teknologi Bandung (ITB) mengenai tingkat kerawanan akibat gempa bumi.

"Ada 10 kecamatan di Bandung tanahnya berpotensi besar mengalami likuifaksi," kata Kepala Sub Bidang 1 Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappelitbang Kota Bandung, Andry Heru Santoso, di Bandung, Kamis (11/10).

Menurut hasil penelitian itu kecamatan di Kota Bandung yang berpotensi mengalami likuifaksi meliputi Kecamatan Bandung Kulon, Bandung Kidul, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Astana Anyar, Regol, Lengkong, Kiaracondong dan Antapani. "Tapi tingkat kerusakannya berbeda tergantung kekuatan bangunan dan kepadatan bangunan, dan juga termasuk jenis tanah di situ," kata dia.

Peta risiko likuifaksi tersebut, menurut dia, penting untuk mitigasi dampak gempa.