REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tedjomukti
Allah SWT menciptakan Nabi Adam sebagai sosok yang sempurna. Ciptaan yang dihormati seluruh makhluk Allah kecuali iblis, ini memiliki akal, dapat berbicara, dan memahami apapun yang dikatakan kepadanya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, Ketika Allah menciptakan Adam dan meniupkan ruh kepadanya, dia bersin, berkata Alhamdulillah, dan memuji Allah dengan izin-Nya. Maka Tuhan berfirman kepadanya, Semoga Allah merahmatimu, wahai Adam. Pergilah kepada para Malaikat itu, sebagian mereka yang sedang duduk.
Katakanlah, 'Assalamu'alaikum'.Mereka menjawab, 'Wa `alaikas salam warahmatihi. Lalu Adam kembali kepada Tuhannya, dan Dia berfirman, Sesungguhnya itu adalah penghormatanmu dan penghormatan anak-anakmu di antara mereka.Allah kemudian menjawabnya, "Semoga Allah merahmatimu, wahai Adam,". Hadis ini diriwayatkan Imam Tirmizi di dalam kitab tafsirnya bab surah Muawwidzatain4/453. Shahih Sunan Tirmidzi 3/137 no 3607.
Besar sekali perhatian Allah kepada Adam AS dan anak cucunya, karena ketika bersin sekalipun Allah akan memberikan perhatian, perlindungan dan kemuliaan ketika mereka mengucapkan tahmid. Oleh karena itu, Allah SWT memaklumi Adam berbuat salah, asalkan kembali bertobat.
Kemudian Allah memerintahkan Adam untuk mendatangi malaikat dan mengucapkan salam. Seluruh malaikat yang ditemui Adam membalas salam tersebut dengan penghormatan yang lebih baik. Allah kemudian menyampaikan, bahwa ucapan salam tersebut adalah penghormatan bagi Adam dan anak cucunya. Manusia pertama itu telah mampu berjalan, mendengar, berbicara, bersin, mengerti, dan memahami perkataan.