REPUBLIKA.CO.ID, DONGGALA -- Laznas BMH bersama Islamic Medical Services (IMS) yang didukung oleh Sahabat Al-Aqsha telah berhasil memberikan layanan medis kepada para pengungsi di Desa Labuan Lelea, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Kamis (11/10).
"Aksi ini dapat dilaksanakan setelah laporan pengungsi atas apa yang mereka alami, kala tim Laznas BMH bersama SAR Hidayatullah mendistribusikan bantuan logistik di sini pada pagi hari," terang Kepala Humas BMH Pusat Imam Nawawi dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/10).
Masyarakat Desa Labuan Lelea menuturkan butuh layanan medis karena sejak gempa dan tsunami terjadi, mereka kesulitan akses air bersih dan akhirnya mandi ke sungai.
"Sepulang dari mandi di sungai itu, banyak orang dan anak-anak gatal-gatal badannya. Sebagian juga alergi, karena selama ini kan, mandi tidak di sungai," ungkap Anifa warga setempat yang hingga hari ini masih tidur di dalam tenda.
Sore hari, tepatnya pukul 16:30 WITA, IMS, BMH dan Sahabat Al-Aqsha bergerak ke Desa Labuan Lelea dari Posko Utama Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah di Tondo, Palu.
"Setelah pemeriksaan usai, ternyata benar, masyarakat banyak mengeluhkan alergi dan gatal-gatal, sebagian menderita diare, ISPA dan luka-luka," jelas Imam Nawawi yang saat ini masih berada di Donggala.
Suasana pelayanan medis yang diberikan oleh Laznas BMH-IMS dan Sahabat Al Aqsha kepada masyarakat korban gempa Donggala.
Dalam aksi yang berlangsung hingga menjelang waktu Isya' tersebut, tim medis mampu memberikan layanan kepada 82 pasien dari warga pengungsi.
"Terima kasih ya, ini kedua kalinya saya diperiksa. Alhamdulillah, dapat lagi ini obat," ucap Shodiq yang menderita diare.
"Setelah ini, semoga lekas sembuh dan bisa segera aktivitas kembali. Sekali lagi, terima kasih," imbuhnya.