Jumat 12 Oct 2018 05:07 WIB

Kamboja Mulai Kembangkan Wisata Halal

Perkampungan Champa merupakan kawasan permukiman penduduk Muslim yang dikembangkan.

Red: Andi Nur Aminah
Muslim Champa
Foto: phnompenhpost.com
Muslim Champa

REPUBLIKA.CO.ID, PNOM PENH -- Pemerintah dan industri pariwisata di Kamboja juga mulai mengembangkan wisata halal untuk menarik wisatawan dari negara-negara di Asia Tenggara dan Timur Tengah. Informasi dari Kedutaan Besar RI di Kamboja, Kamis (11/10) menyebutkan sejumlah investor mengembangkan wisata halal di negara bekas jajahan Prancis itu.

Di negara yang terkenal dengan objek wisata berupa kuil itu terdapat perkampungan Champa yang merupakan kawasan permukiman penduduk Muslim. Sekretaris Pertama Kedutaan Besar RI di Phnom Penh Avi Dewani Sari Harahap menyebutkan setiap perayaan Idul Adha, banyak wisatawan datang dari Malaysia dan Timur Tengah. "Banyak juga restoran yang mengembangkan wisata halal di sini," kata Avi.

Industri pariwisata di Kamboja berkontribusi sekitar 30 persen dari GDP Kamboja. Serta menyerap jumlah tenaga kerja sekitar 650 ribu orang.

Menurut laporan Kementerian Pariwisata Kamboja, selama 2017, jumlah wisatawan inbound yang berkunjung ke Kamboja sebanyak 5,6 juta wisatawan dengan total penerimaan negara sebesar 3.63 miliar dolar AS (meningkat 12,3 persen dibanding tahun 2016).