REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- SAR Hidayatullah bersama Islamic Medical Service (IMS) berikan pelatihan kepada seluruh sopir ambulans yang dimiliki BMH se-Indonesia. Kegiatan tersebut diadakan di Pusdiklat Hidayatullah, Jalan Indragiri nomor 6 Batu, Malang, Selasa – Kamis (9-11 Oktober 2018).
Kepala Divisi Diklaim SAR Hidayatullah Irwan Haroen SPdI mengungkapkan, tujuan pelatihan yang diikuti perwakilan dari BMH se-Indonesia itu untuk memaksimalkan pelayanan relawan Hidayatullah dalam operasional dan optimalisasi ambulance.
"Salah satu tujuan dari pelatihan ini, untuk memaksimalkan kinerja pelayanan kepada masyarakat, agar lebih profesional dan bisa maksimal," kata Haroen dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/10).
Lebih jauh Haroen menjelaskan, pada saat driver Ambulance BMH menjemput maupun mengantar pasien, bisa dilakukan sesuai protap dan sesuai prosedur keselamatan dan kesehatan.
"Ketika mendampingi pasien, baik menjemput maupun mengantarnya driver ambulance BMH bisa sesuai standar dan protap kesehatan," tambahnya.
General Manager BMH Perwakilan Jatim Gani Irwansyah SH menyambut baik pelaksanaan diklat lanjutan medical first responder dan ambulance crew tersebut.
Menurutnya, hasil darid nantinya bisa diterapkan secara langsung di lapangan. Hal itu mengingat para petugas yang mendapat amanah sebagai sopir ambulans posisinya lebih sering di lapangan.
Pria berkacamata yang akrab di sapa Gani tersebut merasa bersyukur pelaksanaan diklatsar di Batu. Hal ini bisa memaksimalkan SDM BMH Jatim untuk mengikutinya.
"Seluruh gerai BMH di Jawa Timur yang sudah memiliki ambulans kami minta mengirimkan minimal dua peserta," tuturnya.
"Bahkan dari gerai Malang mengirimkan empat orang. Hal itu karena keberadaan gerai BMH di Malang, selain memiliki ambulance, juga sudah memiliki klinik kesehatan," imbuhnya.
Terkait kepeduliann terhadap masyarakat terdampak Gempa dan stunami di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, Gani mengatakan, BMH Jatim melalui Gerai Malang telah mengirimkan logistik berupa makanan siap saji, selimut dan mineral serta kebutuhan mendesak yang diinginkan masyarakat. Pengirimannya menggunakakan pesawat Hercules yang diterbangkan dari Bandara Abdul Rachman Saleh, Malang.
Kepala Instruktur SAR Hidayatullah, Krisdiansyah selaku instruktur menambahkan, pasca pelatihan ia optimistis seluruh peserta siap untuk dikirimkan ke Palu, Donggola dan Sigi (Sulawesi Tengah) untuk membantu para relawan yang saat ini sudah bertugas di lokasi terdampak gempa dan tsunami.
Krisdiansyah juga menjelaskan berbagai jenis ambulans beserta fungsinya dan perlengkapan yang harus disiapkan untuk menunjang pertolongan pertama.
"Ambulans itu jenisnya bermacam-macam. Tidak semua ambulance bisa dipakai untuk mengangkut pasien," katanya.
Sementara pelatihan dilaksanakan, relawan BMH dan SAR Hidayatullah masih bertugas untuk tanggap darurat perpanjangan yang ditetapkan di Palu, Sigi dan Donggala. “Dengan adanya pelatihan ini, maka stok tenaga sudah lebih siap untuk pergantian tim jika memang benar-benar diperlukan,” tegas Ghani.