REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jendi Pangabean melangkah pasti ke arena renang Stadion Akuatik, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Waktu menunjukkan pukul 18.28, Kamis (11/10) malam.
Sebuah tongkat menyangga kaki kiri para atlet Indonesia di Asian Para Games 2018 itu. Perenang 27 tahun itu kehilangan satu kakinya.
Sambil menunjuk bendera Merah Putih di Jaketnya, Jendi siap turun gelanggang. Aba-aba wasit dibunyikan. Pria asal Sumatra Selatan lantas memacu andrenalin di kolam renang.
Teriakan penonton bergema di seantero Stadion Akuatik ketika Jendi memacu gerakannya di lintasan renang. Tenaganya dikerahkan maksimal untuk menjadi yang tercepat. Hingga akhirnya pemuda berzodiak Gemini itu meraih podium perdana.
Ya, Jendi mendapat medali emas di nomor 100 meter gaya punggung putra kelas S9. Tepuk tangan penonton pun tak tertahankan, riuh-rendah suara membahana di arena.
Jendi semringah. Sambil mengangkat kedua tanganya, ia tertunduk. Beberapa detik kemudian, ia bergeser ke pinggir sambil menunjuk satu jari ke langit.
"Indonesia...Indonesia," begitu seruan suporter menyambut sang jawara.
Ia menyelesaikan perlombaan dengan catatan waktu satu menit 7,45 detik. Ia menyisihkan wakil Cina Luo Qingquan dengan catatan waktu satu menit 8,59 detik. Selanjutnya perenang difabel asal Korea Selatan, Kwon Yong-hwa mendapatkan perak dengan catatan waktu 1 menit 11,12 detik
Wajah Jendi memancarkan senyuman. Para penonton terus meneriakkan namanya. Sebelumnya pada Senin (8/10) malam WIB, ia meraih perunggu. Kala itu pria Sumsel turun di nomor 100 meter gaya bebas putera klasifikasi S9.
Ia lantas berjalan ke mixed zone. Awak media menunggunya di sana. Kepada para wartawan Jendi mengucapkan terima kasih untuk dukungan yang ia peroleh.
"Ketika perlombaan tadi merasa tegang, pertama kali berlomba di depan penonton, tetapi dukungan Indonesia sangat luar biasa. Rasanya ingin cepat-cepat menyelesaikan perlombaan ini," kata dia.
Ia bersyukur target mendapatkan medali emas tercapai. Jendi mempersembahkan medali emas ini untuk masyarakat Indonesia. "Apalagi sekarang bencana sedang melanda bangsa kita. Ini penyemangat untuk saudara-saudara kita di Donggala," ujarnya.
Sebelum merajai asia di nomor ini, Jendi sudah berprestasi di level Asia Tenggara. Pada Asean Para Games 2017, ia meraih lima medali emas sekaligus. Sejumlah nomor emasnya di Malaysia antara lain 400 m gaya bebas, 100 m gaya punggung, 200 m gaya ganti, estafet 4×100 m gaya bebas 34 point dan 4x100 m gaya ganti 34 poin.
Ia akan kembali beraksi pada 100 m gaya punggung dan 150 m gaya bebas, Jumat (12/10). "Kalau untuk mendapatkan emas lagi belum tahu, karena ditargetkan oleh pelatih mendapat emas di gaya punggung," kata dia.