REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Genjot pemanfaatan energi baru terbarukan, PLN tandatangani pinjaman pendanaan geothermal untuk Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5 dan PLTP Mataloko Unit 2 dan 3. Dengan total kapasitas sebesar 40 MW, ditargetkan kedua pembangkit ini masuk sistem pada tahun 2021-2023.
Pendanaan ini bersumber dari KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau) Development Bank dengan bentuk pinjaman langsung tanpa jaminan Pemerintah untuk pendanaan Gheothermal Energy Programme dengan pendanaan sebesar 150 juta euro.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Perencanaan Korporat Syovie F Roekman dengan Senior Sector Coordinator KFW Jens Wirth disaksikan langsung oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, bersamaan dengan acara Forum Indonesia Invesment, IMF-World Bank Group Annual Meetings 2018 di Nusa Dua Bali.
Menteri BUMN Rini Soemarno dalam sambutannya mengungkapkan Forum Indonesia Investment ini sangat penting sebagai bukti kepercayaan para Investor dalam berbisnis di Indonesia, artinya iklim investasi menarik dan diminati pelaku saham dunia.
Sementara itu Direktur Perencanaan Korporat PLN Syovie F Roekmana mengungkapkan bantuan pendanaan yang ditandatangani hari ini akan sangat berguna bagi penyelesaian pembangunan PLTP berbasis geothermal di Flores.
"Pendanaan ini cukup penting dalam upaya mengejar target bauran energi baru terbarukan. Dengan bunga yang rendah dibawah 1 persen dan tentu saja hal ini memberikan dampak positif bagi keuangan PLN," ungkap Direktur Perencanaan Korporat PLN Syovie F Roekmana.
Senada dengan PLN, pihak KfW menyebutkan bahwa pendanaan ini adalah lanjutan dari komitmen antara Pemerintah Jerman dengan Indonesia untuk pengembangan energi panas bumi. Adapun latar belakang proyek PLTP Ulumbu dan PLTP Mataloko yakni untuk memenuhi beban puncak pada sistem Flores terutama sub sistem Ruteng dan sub sistem Bajawa.
Dan diharapkan dengan dibangunnya kedua pembangkit listrik ini bisa menurunkan biaya pokok produksi atas penggunaan bahan bakar fosil. Dengan target akhir yakni untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan sistem Flores