Jumat 12 Oct 2018 13:33 WIB

Raja Sapta: Kata Tamu, Volunter Kita Ramah dan Murah Senyum

Tugasnya memastikan event ini berlangsung dengan baik hingga akhir gelaran.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menpora Imam Nahrawi (kiri) dan Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari (kanan) menyaksikan pertandingan angkat berat Asian Para Games 2018 di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (10/10).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menpora Imam Nahrawi (kiri) dan Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari (kanan) menyaksikan pertandingan angkat berat Asian Para Games 2018 di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja para relawan pada Asian Para Games Games (APG) 2018 mendapat pujian dari berbagai negara peserta. Ketua panitia APG 2018 (Inapgoc) Raja Sapta Oktohari menyatakan hal itu.

Raja Sapta mengaku tidak berasumsi. Apa yang ia katakan berdasarkan informasi di lapangan.

"Kita dipuji oleh banyak negara, juga sama APC (Asian Paralympic Committee). Mereka bilang volunter kita ramah-ramah, baik, dan murah senyum," kata tokoh berusia 43 tahun saat ditemui di GOR Cempaka Putih (Arena Catur), Jakarta, Kamis (12/10).

Sejak hari pertama, Raja Sapta terus meninjau berbagai venue pertandingan. ia menerangkan, tugasnya memastikan gelaran ini berlangsung dengan baik.

Raja Sapta bangga mendengar reaksi para tamu. Kendati ia mengakui semua yang terlibat harus terus memperbaiki diri hingga helatan antarpara atlet difabel se-Asia ini berakhir. "Kita harus bisa memastikan Indonesia menjadi tuan rumah terbaik dari APG yang pernah berlangsung," ujar dia menegaskan.

Indonesia menjadi rumah gelaran Asian Para Games III, tepatnya di Jakarta pada 6-13 Oktober 2018. Sebelumnya, pada 2010, APG I berlangsung di Guangzhou, Cina. Kemudian empat tahun berselang, APG II diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement