REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, tempat penyelenggaraan Asian Para Games 2018, dipadati oleh siswa-siswi dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), Jumat (12/10). Mereka yang berasal dari berbagai sekolah negeri maupun swasta, ini datang secara berombongan untuk menyaksikan Asian Para Games.
Danila (15 tahun) siswi kelas X SMA Negeri 70 Jakarta menuturkan, ia bersama teman teman seangkatannya di sekolah mendatangi GBK sejak pagi tadi. Memakai seragam olahraga berwarna putih dan merah, Danila dan teman sekelasnya mengatakan, sudah menyaksikan pertandingan atletik dan renang. "Rombongan satu sekolah. Tapi ini semua anak anak kelas X," cerita Danila kepada Republika.co.id saat menaiki bus Transjakarta gratis, Jumat.
Siswa siswi SMA 70 ini datang didampingi oleh guru olahraganya. Danila mengatakan, para siswa ini memang dianjurkan oleh sekolah saat pelajaran olahraga untuk menonton Asian Para Games. "Tiketnya, semua diurus sama sekolah dan katanya ada dari dinas. Kita semua disuruh ke sini nonton kebetulan pas jam olahraga," ujar Danila.
Selain rombongan dari SMA 70, tampak juga siswa siswi dari SMA Al Azhar Pondok Labu yang datang memadati Komplekss GBK. Mereka mendatangi GBK menggunakan bus dari sekolah. Selain itu, tampak juga sekelompok anak sekolah dari SMP Negeri 58 Jakarta.
Tak hanya anak-anak SMP dan SMA, tampak juga para anak SD, misalnya dari SD Pangudi Luhur yang juga datang ke GBK bersama para gurunya. Monica (37), salah satu guru dari SD Pangudi Luhur, mengatakan pihak sekolah sengaja mengajak anak didiknya untuk mendatangi GBK hari ini untuk melihat pertandingan.
"Ini kan juga sebagai ajang pembelajaran ya buat anak-anak. Agar anak-anak makin tinggi toleransinya, membentuk sensitifitas, dan pembelajaran soal pendewasaan," ujar Monica kepada Republika.co.id.
Monica menyatakan, event Asian Para Games yang diselenggarakan di Jakarta menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat. Ia menilai, dengan ajang ini, maka membuka jendela masyarakat pada umumnya agar bisa lebih peduli terhadap sesama manusia. "Kita jadi lebih aware ya. Seperti bagaimana kita bisa menghargai sesama manusia," ujar dia menjelaskan.