Jumat 12 Oct 2018 18:28 WIB

Menlu AS Sarankan Negara-Negara Timteng Contoh Israel

Israel dinilai sebagai rumah bagi kebebasan pers.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo tiba di Gedung Pancasila untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu (4/8).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Luar Negeri AS Mike Richard Pompeo tiba di Gedung Pancasila untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Sabtu (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negari Amerika Seriakt (AS) Mike Pompeo menyarankan negara-negara di Timur Tengah untuk menyontoh Israel. Menurutnya, Israel memiliki semua yang diinginkan negara-negara Arab.

"Israel itu negara demokratis, makmur dan negara yang menginginkan perdamaian. Ekonominya pun berkembang, semua yang diinginkan oleh Timur Tengah ada di sana," ujar Pompeo di acara tahunan Institut Yahudi untuk Keamanan Nasional Amerika (JINSA) seperti dikutip laman Russia Today, Jumat (12/10).

Bahkan Pompeo menilai Israel merupakan rumah bagi kebebasan pers. Musuh utama Israel, menurut Pompeo adalah Iran. Untuk itu kata dia, negara-negara Arab jangan mengikuti Iran yang memiliki pemimpin korup yang kerap menyerang hak asasi manusia rakyatnya sendiri. "Terlebih lagi Iran membiayai terorisme di setiap sudut Timur Tengah," ujar dia.

Pompeo menyinggung kebiasaan pada pemerintahan Obama yang terlalu halus menghadapi Iran. Padahal menyelesaikan masalah dengan Iran secara damai, itu mustahil. "Presiden Obama berpikir bahwa jika dia membuat konsesi yang berbahaya, menghapus sanksi ekonomi dan menerbangkan pesawat penuh uang tunai ke Teheran, dia bisa memeluk pemimpin Iran. Itu terlalu baik," ucap dia.

Baca juga, Trump Ingin Solusi Dua Negara untuk Konflik Israel-Palestina.

Pompeo menyebut pemimpin Iran sebagai penjahat seperti di film Disney. Mereka membunuh dan menyandang dana terorisme. Mereka bahkan menginginkan Amerika jatuh.

Presiden Donald Trump saat ini cukup berpihak ke Israel. Salah satunya dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Mereka juga memindahkan kedutaan besar dari Tel Aviv ke Yerusalem sehingga memicu kecaman global sebab dianggap menyalahi resolusi dari perserikatan bangsa-bangsa (PBB).

Washington juga memotong dana bantuan PBB yang diperuntukkan bagi para pengungsi Palestina maupun dana langsung kepada Pemerintahan Palestina (PA) dan Gaza.

Trump juga diketahui telah mengumumkan bahwa AS keluar dari perjanjian nuklir Iran yang dibuat di era Obama pada 2015. Dia bahkan menyebutkan perjanjian tersebut terburuk dalam sejarah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement