Sabtu 13 Oct 2018 02:17 WIB

Pelaku Bisnis di Lebanon Ikuti Seminar Investasi Indonesia

Masih banyak ruang perdagangan dan investasi Indonesia-Lebanon yang bisa dikembangkan

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Tentara asing di Lebanon menggemari kuliner Indonesia
Foto: Puspen TNI
Tentara asing di Lebanon menggemari kuliner Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut bekerja sama dengan Kamar Dagang Lebanon menyelenggarakan seminar ekonomi berjudul "Berinvestasi dan Berdaganglah dengan Indonesia". Acara digelar di gedung Kamar Dagang, Industri dan Pertanian di Beirut dan Mount Lebanon pada Rabu 10 Oktober 2018.

Seminar ini dihadiri oleh para pelaku bisnis dan perdagangan, pejabat pemerintah, anggota parlemen, Duta Besar dan Diplomat negara sahabat Indonesia, tokoh agama dan kalangan lainnya di Lebanon. Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Indonesia untuk Lebanon Achmad Chozin Chumaidy menyampaikan bahwa saat ini hubungan Indonesia dengan Lebanon berada dalam kondisi yang cukup baik, dan masih banyak ruang perdagangan dan investasi yang dapat dikembangkan.

lebih lanjut, Dubes menekankan bahwa hubungan kedekatan sejarah di antara kedua negara menjadi salah satu modalitas untuk saling meningkatkan hubungan di bidang perekonomian. Duta Besar RI juga menjelaskan kepada para peserta seminar bahwa Indonesia sebagai raksasa Asia Tenggara merupakan sumber produk berkualitas dan tempat yang sangat potensial untuk berinvestasi.

“Jumlah penduduk Indonesia 262 juta jiwa, tingkat pendidikan dan ketrampilan yang tinggi, serta kondisi politik dan ekonomi yang cukup stabil, bertumbuhnya kelas menengah, yang juga didukung dengan kekayaan alamnya, merupakan kekuatan utama Indonesia yang perlu digali dan dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis Lebanon," kata dia di depan 70 peserta yang hadir dalam seminar tersebut seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/10) malam.

Dalam seminar ini, KBRI Beirut mendatangkan dua ahli di bidang perdagangan dan investasi, yaitu Direktur Pusat Promosi Perdagangan Indonesia yang berkantor di Abu Dhabi, Henni Rosmayati dan Direktur Pusat Promosi Investasi Indonesia di Dubai, Delfinur Rizky Novihamzah. Mereka membahas mengenai peluang perdagangan dan investasi di Indonesia, serta paparan khusus mengenai kegiatan Trade Expo Indonesia 2018 yang merupakan pameran terbesar di Indonesia yang menggelar ribuan produk-produk unggulan Indonesia.

Dalam seminar tersebut, kedua pembicara menyoroti keuntungan dari melakukan bisnis di Indonesia, yang memiliki kekayaan alam alam, ketersediaan bahan mentah dan tenaga kerja yang sangat terampil. Serta peran Pemerintah dalam menciptakan lingkungan bisnis yang mendorong yang berkontribusi terhadap kebangkitan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan keterangan dari Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Beirut, Respati Andriani yang mengutip data dan statistik bea cukai Lebanon, perdagangan bilateral pada tahun 2017 mencapai level tertinggi 108,9 juta dolar AS, di mana sekitar 90 persen surplus ke Indonesia. Dalam hal investasi, total investasi langsung langsung asing di Indonesia hingga tahun 2017 berjumlah 32,24 juta dolar AS, didistribusikan di beberapa sektor industri dan jasa, terutama kafe, resor, industri kimia, furnitur, dan perdagangan umum.

Lebih lanjut Respati menjelaskan bahwa dalam kaitannya dengan diplomasi ekonomi, upaya mempromosikan produk-produk Indonesia ke pasar Lebanon dan menarik investasi Lebanon juga terus dilakukan. Di antaranya melalui keikutsertaan pada berbagai pameran dan seminar ekonomi, asistensi dalam pencarian kontak dagang dan juga mediasi kasus-kasus yang berkaitan dengan aktifitas perdagangan.

Selain acara seminar tersebut juga dilakukan juga deklarasi berdirinya Forum Persahabatan dan Kerja Sama Indonesia-Lebanon, yang diharapkan dapat menjadi sarana untuk menjembatani peningkatan kemajuan di kedua negara, terutama di sektor ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Duta Besar Victor Zemeter, mantan Duta Besar Lebanon untuk Indonesia, dipilih sebagai Ketua Forum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement