REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pastor AS Andrew Craig Brunson telah naik pesawat jet pribadi yang terbang menuju Jerman, setelah meninggalkan kediamannya di Provinsi Izmir, Turki Barat. Pengadilan Izmir pada Jumat (12/10) menjatuhkan hukuman penjara tiga tahun dan 45 hari atas atas Brunson, tapi ia takkan menjalani hukuman penjara tersebut.
Pengadilan tersebut memperhitungkan waktu yang dilaluinya di dalam tahanan, dan mengakhiri masa tahanan rumah serta larangan perjalanannya, kata kantor berita Anadolu. Beberapa jam kemudian, Brunson dilaporkan dibawa ke bandar udara Izmir dan diterbangkan ke luar Turki, tempat ia telah tinggal selama lebih dari dua dasawarsa.
Pastor itu ditangkap pada 9 Desember 2016 dengan dakwaan menjadi anggota Organisasi Teroris Fetullah (FETO). Pada 25 Juli, dengan alasan masalah kesehatan Brunson, pengadilan Izmir memerintahkan dia dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah.
Tuntutan terhadap Brunson meliputi kegiatan mata-mata untuk PKK, yang dimasukkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Turki dan FETO, kelompok di belakang upaya kudeta yang gagal di Turki pada Juli 2016. Pada Juli, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pemerintahnya takkan mundur dan bersedia "melanjutkan caranya" jika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi gara-gara seorang pastor Amerika yang ditahan.
Erdogan mengakhiri kebungkamannya pada 28 Juli sehubungan dengan peningkatan pertikaian diplomatik yang melibatkan Brunson (50 tahun).
"Mereka tak bisa membuat Turki mundur dengan sanksi," kata Erdogan, sebagaimana dikutip media Turki selama kunjungannya ke Afrika Selatan.
"AS tak boleh lupa bahwa jika negara itu tidak mengubah sikapnya, AS akan kehilangan mitra yang kuat dan tulus seperti Turki," demikian peringatan presiden Turki tersebut.
Pada 26 Juli, Presiden AS Donald Trump mengumumkan sanksi yang mungkin dijatuhkan atas Turki, sekutu penting AS di NATO, karena perlakuannya terhadap Brunson. Pastor itu, yang berasal dari Black Mountain, North Carolina, telah tinggal di Turki selama 23 tahun dan memimpin Gereja Kebangkitan Izmir.