Sabtu 13 Oct 2018 16:43 WIB

BPBD Siagakan Posko Banjir di Mandailing Natal

Banjir dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal terjadi sejak Kamis (11/10) lalu.

Red: Bayu Hermawan
Peta Kabupaten Mandailing Natal
Foto: bnpb.go.id
Peta Kabupaten Mandailing Natal

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara (BPBD Sumut) mendirikan posko 24 jam guna memberikan bantuan kepada masyarakat di Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal yang terdampak banjir. Banjir dan longsor yang melanda wilayah itu terjadi sejak Kamis (11/10) lalu.

"Kita juga sudah melaporkan kondisi terkini keadaan banjir yang melanda sejumlah lokasi di Mandailing Natal," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis di Medan, Sabtu (13/10).

Banjir dan longsor yang terjadi di beberapa lokasi mulai Kecamatan Penyabungan hingga Kecamatan Natal, Mandailing Natal sejak Kamis (11/10) dan Jumat (12/10), menyebabkan kerusakan dan memakan korban jiwa. Ada 11 kecamatan dan 24 desa yang terdampak banjir, sedikitnya 21 unit rumah rusak berat dan hanyut terserat banjir serta beberapa tiang listrik roboh dan menyebabkan listrik mati.

Tim BPBD dan Basarnas sudah berada dilokasi meski sempat terhambat longsor di beberapa titik, demikian juga tim Marinir dari Sibolga telah tiba di Kecamatan Natal untuk memberi bantuan dan evakuasi kepada masyarakat. Kepada masyarakat juga sementara diimbau untuk menjauhi sungai-sungai yang terdampak dan tetap waspada dengan situasi yang ada.

"Bupati Mandailing Natal juga sudah menetapkan kondisi status darurat atas bendana banjir dan longsor tersebut," ujarnya.

Pemerintah daerah diharapkan sesegara mungkin menurunkan alat-alat berat untuk menangani jembatan, jalan-jalan dan irigasi serta drainase yang rusak akibat banjir tersebut. BPBD Provinsi juga sudah menurunkan timuntuk melakukan pendampingan dan bantuan/evakuasi dan bergabung dengan tim daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement