Ahad 14 Oct 2018 00:35 WIB

Asian Para Games, JK: Terima Kasih Pemenang Kemanusiaan!

Asian Para Games bukan sekadar kompetisi untuk memperebutkan medali.

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan pada acara penutupan Asian Para Games 2018 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan sambutan pada acara penutupan Asian Para Games 2018 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesta penutupan Asian Para Games 2018 digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/10) malam. Layar besar di panggung sederhana pesta penutupan itu menampilkan suka duka perjuangan atlet disabilitas.

Tetes keringat, setiap air mata yang jatuh, setiap teriakan frustrasi, setiap doa yang dipanjatkan, setiap sorak kegembiraan, terekam sebagai kenangan emosional. Sepanjang perhelatan ajang olahraga disabilitas terbesar di Asia yang digelar sejak 6 Oktober lalu, para atlet telah membuka mata bahwa Asian Para Games bukan sekadar kompetisi untuk memperebutkan medali.

Saat mata tidak bisa melihat, telinga tak mampu mendengar, atau seorang manusia harus kehilangan tangan atau kakinya, harapan selalu menyala. Harapan dalam keterbatasan mereka yang mewujud dalam semangat yang disaksikan langsung para penonton.

"Asian Para Games lebih dari ajang olahraga, lebih dari kompetisi, lebih dari memperebutkan medali untuk negara masing-masing," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pidatonya di upacara penutupan Asian Para Games 2018.

Ia mengatakan, keberhasilan para atlet meraih medali di Asian Para Games 2018 menjadi momen kejayaan terbaik sehingga dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap para penyandang disabilitas.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi para atlet Asian Para Games 2018 sebagai pemenang kemanusiaan. "Anda semua adalah pemenang, bukan saja di arena kompetisi tetapi pemenang bagi kemanusiaan. Terima kasih karena telah memberikan kami sebuah kompetisi yang menyenangkan," ujar Wapres.

Harapan selalu menyala

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (ketiga kiri) bersama Presiden Asian Paralympic Committee Majid Rashed (keempat kiri) dan Gubernur Hangzhou Wang Hong (kelima kiri) menyerahkan bendera Asian Paralympic Committee saat acara penutupan Asian Para Games 2018 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/10).

Asian Para Games Jakarta kali ini merupakan perhelatan ketiga setelah digelar pertama di Guangzhou 2010 dan di Incheon 2014. Asian Para Games 2018 diikuti sebanyak 2.762 atlet dari 43 negara peserta yang mengikuti 512 nomor pertandingan dari 18 cabang olahraga, selain 16 nomor pertandingan non-medali pada cabang para-atletik dan para-renang.

Indonesia berada di peringkat kelima dengan total perolehan 135 medali, yakni 37 emas, 47 perak dan 51 perunggu. China jauh berada di puncak peringkat dengan memborong 172 medali emas, 88 medali perak, dan 59 medali perunggu.

Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPG 2018) adalah ajang multi sport internasional pertama di Asia yang mengikutsertakan atlet-atlet dengan disabiltas yang berbeda-beda. Sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang menggelar ajang Para Games, alangkah baiknya agar momen ini menjadi langkah awal agar Indonesia lebih ramah kepada komunitas disabilitas.

photo
Defile bendera kontingen bersama para atlet diperlihatkan saat acara penutupan Asian Para Games 2018 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/10).

Ajang olahraga internasional ini merupakan langkah nyata dalam kehidupan inklusif yang merangkul setiap individu tanpa memandang kemampuan. Bertajuk "We Are One Wonder", pesta penutupan Asian Para Games digelar di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, dengan panggung yang jauh lebih sederhana dibandingkan saat pembukaan yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Sebagian besar penonton berdiri di tengah lapangan menghadap panggung. Sisanya duduk di sisi kanan dan kiri lapangan. Upacara penutupan ini dipersembahkan untuk merayakan keberhasilan para-atlet yang luar biasa, yang membuktikan bahwa saat kita bersatu, banyak hal ajaib dan luar biasa yang bisa kita raih, melampaui segala batas kemampuan.

Dalam pesta yang sederhana, para penonton, relawan, dan atlet melebur dan tetap antusias untuk merayakan kebersamaan tersebut. Sekelompok wayang mengejar api Asian Para Games. Pada saat bersamaan, 10 wayang hadir di atas panggung untuk sebuah pertunjukan artistik. Di layar, wayang-wayang tersebut memanjat kaldron dan mematikan api, menutup satu minggu penuh keajaiban.

Api yang padam dalam video wayang yang disutradarai Ifa Isfansyah itu menandai berakhirnya Asian Para Games 2018. Api telah padam, tetapi harapan terus menyala. Terima kasih kepada pemenang kemanusiaan!

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement