Ahad 14 Oct 2018 07:06 WIB

Sri Mulyani Ingin Cina dan AS Berdamai

Eskalasi perang dagang dapat menurunkan satu persen Produk Dome

Red: Teguh Firmansyah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) berbincang dengan anggota delegasi peserta sebelum dimulainya agenda Development Committee Fall 2018 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu (13/10).
Foto: Antara/Afriadi Hikmal
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) berbincang dengan anggota delegasi peserta sebelum dimulainya agenda Development Committee Fall 2018 dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta negara-negara maju seperti AS dan Cina untuk menekan tensi perang dagang yang meningkat. Keduanya perlu melakukan negosiasi yang saling menguntungkan.

"Solusinya Cina bersedia melakukan perundingan dan AS punya concern yang bersifat langsung dan terbuka secara konsisten," kata Sri Mulyani di Nusa Dua, Bali, Sabtu (14/10).

Sri Mulyani mengakui terdapat upaya dari negara-negara yang terlibat dalam perang dagang untuk melakukan perundingan. Misalnya, AS telah memberikan sinyal untuk merundingkan kesepakatan perdagangan dengan negara mitra dagang seperti Meksiko, Kanada, Korea Selatan, Uni Eropa dan Jepang.

Baca juga, Dunia Khawatir Perang Dagang antara Cina dan AS.