REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Lebih dari 200 delegasi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) mulai berpelesir di Bali. Mereka berkunjung ke Taman Nusa di Kabupaten Gianyar untuk menyaksikan Parade Budaya Nusantara yang melibatkan ratusan seniman dari berbagai daerah di Indonesia.
General Manager Taman Nusa, I Nyoman Murjana mengatakan pihaknya menyiapkan penyambutan khusus bagi tamu yang datang, lengkap dengan pagar ayu dan pagar bagus Nusantara. Aneka tarian tradisional memukau ratusan pasang mata yang menyaksikan.
"Mereka kami sambut dengan Tari Pendet, salah satu tarian selamat datang tertua di Bali. Tarian ini biasanya dipersembahkan untuk menyambut tamu-tamu penting," kata Murjana kepada awak media, Sabtu (13/10).
Taman Nusa adalah taman wisata budaya Indonesia. Di dalamnya terdapat sekitar 60 miniatur rumah tradisional dan suku-suku bangsa Tanah Air. Luas taman budaya ini mencapai 15 hektare.
Murjana mengatakan wisata budaya salah satu paket wisata paling diminati wisatawan mancanegara yang datang ke Bali, tak terkecuali tamu Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 yang berasal dari 189 negara. Bagaimana semaraknya parade budaya di Taman Nusa?
Pawai ini dimulai dengan Gong Kebyar. Ini adalah prosesi musik gamelan dengan instrumen lainnya, mulai dari kendang, gangsa, kajar, cengceng, klenang, dan kempur. Musik harmonis ini mengiringi Tari Puspanjali dan Tari Tenun, dilanjutkan aneka tarian daerah lainnya.
Di tengah parade tarian, gadis-gadis Bali datang membawa gebogan. Ini adalah persembahan berupa tumpukan buah dikombinasikan dengan kue, makanan ringan, bunga, dan hiasan kelapa kuning khas Bali. Susunan buah dan kue yang rapi serta warna-warni ini dilengkapi canang sari.
"Gebogan adalah simbol syukur pada Sang Pencipta atas berkat rahmat, kesuburan, kemakmuran, dan keselamatan di dunia," kata Murjana.
Persembahan budaya hari ini juga berasal dari Papua dengan iringan lagu rakyat terkenal, Yamko Rambe Yamko. Tarian populer dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Gemu Fa Mi Re juga disajikan sederhana dan penuh kebahagiaan.
Tarian Kuda Lumping mengakhiri parade. Ini adalah tarian tradisional Jawa dengan penunggang kuda terbuat dari anyaman bambu dihiasi cat dan kain warna-warni. Selain penari yang menunggang kuda, ada juga penari memakai topeng, seperti penthul, bejer, cepet, genderuwo, dan barongan.
Pemandangan sekitar kompleks Taman Nusa juga menyejukkan mata. Pegunungan subur khas alam Gianyar, tebing tinggi, Sungai Melangit menyempurnakan kunjungan delegasi hari ini.