REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Masyarakat pesisir selatan Kabupaten Lebak yang lokasinya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia tidak panik saat gempa bermagnitudo 5,2 terjadi Ahad (14/10) dini hari. Sebab, getarannya sangat kecil dan hanya berlangsung beberapa detik.
"Kami merasakan gempa 5.2 SR yang berlangsung beberapa detik, namun getarannya sangat kecil," kata Erwin Komara Sukma, seorang tokoh Desa Sawarna Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak saat dihubungi di Lebak, Banten, Ahad.
Kehidupan masyarakat di sini sudah kembali normal setelah gempa itu. Masyarakat sudah biasa merasakan goyangan gempa karena lokasi Desa Sawarna itu berdekatan dengan pusat gempa.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisik (BMKG) pusat gempa berada di 9,00 Lintang Selatan, 105,26 Bujur Timur atau tepatnya berada di 292 kilometer Barat Daya Lebak, Banten
Gempa dengan kedalaman 10 kilometer dinyatakan BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami. "Gempa itu aman dan tidak ditemukan kerusakan rumah warga maupun infrastuktur lainnya," kata Ketua Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Lebak.
Masyarakat pesisir selatan diminta tetap waspada sehubungan wilayah Perairan Samudra Hindia terdapat patahan gempa. Selama ini, pesisir selatan ada pertemuan Lempeng Indo-Australia di bagian selatan yang bergerak menekan Lempeng Eurasia di bagian utara dan adanya Lempeng Pasifik di bagian timur.
"Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak panik," kata dia.