REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Bela Indonesia (KBI) menggandeng Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang untuk mengadakan Pelatihan 1.000 Juru Bicara Pancasila di HW Hotel Padang, Jalan Hayam Wuruk, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Pelatihan Juru Bicara Pancasila ini dipersiapkan secara saksama, dengan merujuk dari buku yang berjudul Rumah Bersama Kita Bernama Indonesia kata Denny JA dan Tim.
Dalam rilisnya beberapa bulan yang lalu, Lingkaran Survei Indonesia (LSI Denny JA) menemukan data yang mengkhawatirkan. Sejak tahun 2005, lalu 2010, 2015 hingga 2018, warga pro Pancasila terus menurun dari 85,2 persen menuju 75,3 persen. Selama 13 tahun terakhir, dukungan warga kepada Pancasila menurun sekitar 10 persen.
Keprihatinan itu pula yang menjadi alasan kuat peserta asal Pasaman Barat, Rati Aprilia, untuk tetap bersikeras pergi ke pelatihan, meski sedang ada banjir besar dan longsor di dekat daerahnya karena hujan deras beberapa waktu terakhir. “Sekarang ini orang-orang banyak yang tidak peduli pada kepentingan bersama, hanya peduli pada kepentingan sendiri. Saya tidak mau seperti itu maka saya harus ikut pelatihan ini,” berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id.
Rati adalah satu dari 40 peserta yang terseleksi dari 50 pendaftar yang mengirimkan formulir. 40 peserta ini terdiri representasi banyak elemen organisasi, lembaga, dan komunitas di Padang dan sekitarnya.
Supervisor KBI, Elza Peldi Taher, mengatakan, Pelatihan 1.000 Juru Bicara Pancasila yang dilakukan KBI di 25 provinsi mencoba menjawab data menurunnya jumlah pendukung Pancasila tersebut dengan aksi nyata. “Pelatihan yang dilakukan KBI adalah respon nyata dari data menurunnya pendukung pancasila belakangan ini,” ujarnya dalam siaran pers, Ahad (14/10).
Selama empat hari mulai Jumat (12/10) hingga Senin (15/10), pemateri yang terdiri Mohammad Monib, Ahmad Gaus, dan Erick Gafar membekali peserta dengan materi menulis, debat, dan manajemen media sosial (medsos). Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta akan siap menjadi juru bicara Pancasila yang melakukan kampanye di komunitasnya, dan terutama kampanye di medsos.