Ahad 14 Oct 2018 10:40 WIB

Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai Akhirnya Padam

Water bombing pun dilakukan untuk memastikan api tidak kembali menyala.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Israr Itah
Sejumlah relawan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan penyekatan untuk mencegah kebakaran meluas di kawasan lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (4/10).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sejumlah relawan dari Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan penyekatan untuk mencegah kebakaran meluas di kawasan lereng Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (4/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Setelah berkobar selama dua pekan, api yang membakar hutan di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, dinyatakan padam, Sabtu (13/10) pukul 16.00 WIB. Pembasahan area kebakaran menggunakan water bombing pun dilakukan untuk memastikan api tidak kembali menyala.

"Api yang sudah ditangani tim dari darat dibantu penanganannya dari udara untuk memastikan api betul-betul padam. Pembasahan dilakukan untuk daerah yang sudah terbakar dan daerah sekelilingnya agar tidak muncul api baru," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, kepada Republika.co.id, Ahad (14/10).

Agus menjelaskan, selama dua pekan itu, kawasan hutan TNGC yang terbakar sementara diperkirakan seluas 1.310 hektare. Selain itu, api pun menghanguskan sekitar 19 hektare kawasan Kebun Raya Kuningan (KRK).

Api pertama kali diketahui berkobar pada Ahad (30/9) pukul 12.00 WIB dan diduga berasal dari Blok Erpah Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan. Api kemudian menyebar ke atas ke Gunung Dulang dan Blok Cileutik Desa Pasawahan. Pada Kamis (4/10), api semakin meluas hingga merembet ke wilayah Kebun Raya Kuningan KRK.

Tim gabungan pun terus bekerja keras melakukan upaya pemadaman secara manual dari darat. Kondisi medan yang berbukit dan berbatu, serta dominasi tumbuhan alang-alang dan perdu yang mengering, menjadi kendala mereka dalam melakukan upaya pemadaman selama ini.

Apalagi, kondisi angin di lokasi kebakaran yang terletak pada ketinggian 300 Mdpl – 1.600 Mdpl itu juga kerap berubah-ubah. Namun, tim pemadam gabungan terus bekerja siang dan malam hari untuk memadamkan kobaran api.

Pada Sabtu (13/10), api berhasil dipadamkan tim gabungan dari darat. Untuk memastikan api tidak kembali menyala, penanganan dibantu dari udara dengan pembasahan menggunakan helikopter yang diturunkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

BNPB menurunkan water bombing (helikopter type Mi-8) kapasitas 4.000 liter untuk pembasahan area di bawah Gunung Dulang sebanyak 12 kali (48 ribu liter). Lokasi pemberhentian pesawat di Bandara Cakrabuana Penggung Kota Cirebon. Sedangkan pengambilan airnya dilakukan dari Situ Cipariuk, Kabupaten Kuningan.

Selain pembasahan dengan menggunakan water bombing, Agus menyatakan, akan dilakukan penyisiran area kebakaran oleh personel TNGC pada Ahad ini. Itu guna memastikan tidak ada lagi kepulan asap. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement