REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki meyakini keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tidak hanya menyuarakan kepentingan Indonesia tapi juga mewakili Palestina. Indonesia paham penderitaan rakyat Palestina.
"Ini sangat penting dan kami meyakini Indonesia yang terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB tahun depan juga mewakili suara Palestina dan penderitaan masyarakat Palestina," kata Maliki di Jakarta, Ahad (14/10).
Dia menambahkan, keanggotaan Indonesia di DK PBB juga menjadi kesempatan yang baru bagi Palestina untuk membantu negara yang diduduki Zionis Israel tersebut menjadi negara yang merdeka.
Ia mengatakan, Palestina sangat senang ketika Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk periode 2019-2020. "Kami yakin Indonesia sebagai anggota DK PBB, kami berada di tangan yang tepat," katanya.
Menlu al-Maliki hadir bersama Menlu RI Retno Marsudi pada acara jalan santai untuk perdamaian dan kemanusiaan dalam rangka Pekan Solidaritas untuk Palestina yang digagas Kementerian Luar Negeri RI.
Indonesia mendapatkan kursi DK PBB untuk kelompok kawasan Asia-Pasifik melalui pemilihan di Majelis Umum yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada Juni lalu.
Indonesia akan resmi mengisi kursi DK-PBB tersebut sejak 1 Januari 2019. Melalui pemilihan tertutup di Majelis Umum PBB, Indonesia berhasil meraih 144 suara.
Indonesia terpilih bersama empat negara lain anggota PBB, yakni Afrika Selatan untuk kelompok kawasan Afrika, Republik Dominika untuk kawasan Amerika Latin dan Karibia serta Jerman dan Belgia untuk kawasan Eropa Barat dan negara lain.
Indonesia pernah menjadi anggota tidak tetap DK-PBB pada masa 1973-1974, 1995-1996 dan 2007-2008.