Ahad 14 Oct 2018 14:10 WIB

Puluhan Burung Gelatik Dilepasliarkan

Populasi burung Gelatik Jawa di DIY sangat sedikit karena adanya perburuan.

Burung Gelatik Jawa merupakan salah satu burung khas Indonesia yang kini terancam punah.
Foto: allbirdphotos.blogspot.com
Burung Gelatik Jawa merupakan salah satu burung khas Indonesia yang kini terancam punah.

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Daerah Istimewa Yogyakarta bersama Terminal Bahan Bakar Minyak Rewulu PT Pertamina (Persero) melepasliarkan puluhan ekor burung Gelatik Jawa di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY Junita Parjanti mengatakan kegiatan kali ini berkat kerja sama Yayasan Kanopi Indonesia dan Terminal BBM Rewulu PT Pertamina (Persero) dalam pengembangbiakan dan pelepasliaran burung Gelatik Jawa.

"Dipilihnya spesies tersebut untuk dilepasliarkan lantaran makin berkurangnya populasi di habitat aslinya. Kami ingin meningkatkan populasi burung ini karena habitatnya terganggu oleh perburuan dan perkembangan pemukiman sehingga turun populasinya," kata Junita, Ahad (14/10).

Ia mengatakan dipilihnya Desa Jatimulyo sebagai lokasi pelepasliaran burung Jelatik Jawa, berdasarkan hasil survei, kebutuhan pangan sangat mencukupi dan kondisi alam yang cocok untuk percepatan pengembangan Gelatik Jawa. Selain itu, Pemdes Jatimulyo memiliki komitmen terhadap keberlangsungan alam, melalui Peraturan Desa Nomor 8 Tahun 2014 tentang Pelestarian Lingkungan Hidup.

"Kami berharap dengan komitmen Pemdes Jatimulyo ini, keberlangsungan populasi Gelatik Jawa terjamin keamannya," katanya.

Saat ini, populasi burung Gelatik Jawa di DIY sangat sedikit karena adanya perburuan. Selain itu, lingkungan alam di Kota Yogyakarta semakin sempit, sehingga habitat burung Gelatik Jawa tidak ada.

"Habitat Gelatik Jawa di Kota Yogyakarta sudah tidak ada, sehingga Gelatik mulai tersisih," katanya.

Sementara itu, SPV PE (Penerimaan, Penimbunan, dan Penyaluran) TBBM Rewulu PT Pertamina Persero Rizky Yudisthira mengatakan Pertamina hanya dikenal masyarakat sebagai penyedia energi. Untuk mengubah pandangan masyarakat tersebut, melalui Pertamina Peduli Lingkungan mengandeng BKSDA DIY dan Yayasan Kanopi Indonesia melestarikan lingkungan dan isinya.

Salah satu program Pertamina Peduli Lingkungan adalah pelestarian Burung Gelatik Jawa yang habitatnya habis dan populasinya hampir musnah.

"Kami turut melestarikan burung Gelatik Jawa supaya tidak musnah populasinya. Kami memilih Gelatik Jawa karena burungnya bagus, suaranya yang halus dan khas, dan hampir musnah," kayanya.

Direktur Yayasan Kanopi Indonesia Arif Rudiyanto mengungkapkan gelatik yang dilepasliar kali ini memang diperoleh dari para pemburu. Sebelum berhasil dikumpulkan dan dikonservasi, pihaknya terlebih dahulu melakukan pendekatan persuasif pada para pemburu.

"Sebelum dilepasliarkan. Semuanya dipastikan terlebih dulu dalam kondisi sehat. Bagi para pemburu kami beri pengertian agar gelatik bisa dilepasliarkan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement