REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Gerakan Maghrib Mengaji akan diluncurkan di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Hal ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan syiar keagamaan dan meningkatkan keimanan serta ketakwaan kepada Allah SWT.
"Beberapa program unggulan di bidang keagamaan yang akan digebyarkan adalah gerakan Maghrib mengaji," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada Republika.co.id, Ahad (14/10). Sebabnya kalau berkaca pada masa lalu bagaimana keberkahan hadir salah satunya melalui syiar keagamaan yang muncul di tengah masyarakat.
Pada waktu dahulu ungkap Fahmi, gerakan magrib mengaji sudah terbiasa di masyarakat. Di mana warga khususnya umat Islam mulai dari magrib hingga isya berada di masjid melakukan aktivitas mengaji.
Namun lanjut Fahmi, pada saat sekarng ini telah terjadi perubahan pola perilaku dan sikap di tengah masyarakat. Ia mengatakan sebagian warga khususnya anak-anak melakukan aktivitas yang lain.
Oleh karena itu kata Fahmi, pemkot mencoba membangkitkan kembali gerakan magrib mengaji yang mulai mengalami perubahan dibandingkan masa lalu. Rencana ini pun disambut positif oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Gubernur melihat ada sebuah gerakan yang baik dan ini akan menjadi program provinsi Jabar," cetus Fahmi. Sehingga gerakan ini akan dilanching oleh gubernur di Kota Sukabumi pada Oktober atau Nopember 2018 nanti.
Fahmi mengatakan, diharapkan Sukabumi nantinya menjadi icon dalam gerakan magrib mengaji di Jabar. Gerakan ini bukan semata seremonial melaikan benar-benar dijalankan di lapangan.
Selain Maghrib mengaji, Pemkot Sukabumi saat ini menggaungkan gerakan shalat Subuh berjamaah di masjid hingga ke kecamatan-kecamatan. Gerakan ini pun ditanggapi positif warga dengan memenuhi masjid-masjid di waktu Subuh.
Hal ini misalnya tampak di Masjid Ar Rohman di Kampung Subang Kulon RT 01 RW 06 Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi Sabtu (13/10). Dalam kesempatan tersebut hadir Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, camat dan lurah di Kecamatan Cikole serta warga sekitar.
"Gerakan shalat subuh berjamaah keliling di masjid dilakukan sebagai bentuk kehadiran pemerintah dalam mendorong keimanan dan ketakwaan masyarakat," ujar Fahmi. Harapannya dengan dorongan ini akan terjadi penumbuhan ketakwaan di tengah masyarakat.
Menurut Fahmi, gerakan shalat Subuh berjamaah keliling digagas untuk mendapatkan keberkahan di Sukabumi. Selain itu untuk mendapatkan ketenangan dan keberhasilan dalam meraih tujuan hidup.
Fahmi menerangkan, gerakan shalat Subuh berjamaah keliling di masjid ini dilakukan setiap Sabtu. Sementara pada Jumat pemkot menggerakkan shalat subuh di Masjid Agung Sukabumi yang diikuti para aparatur sipil negara (ASN) di lingkung Pemkot Sukabumi dann warga sekitar. Pada Ahad gerakan shalat subuh berjamaah dilakukan di masjid lingkungan Pemkot Sukabumi.
Gerakan shalat Subuh berjamaah ungkap Fahmi jangan hanya seremonial belaka. Jangan sampai warga memenuhi masjid ketika ada wali kota maupun pejabat lainnya. Melainkan para warga tetap memenuhi masjid sebagai bentuk ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Ar Rohman Oli Solihin mengatakan, warga menyambut gembira adanya gerakan shalat subuh berjamaah di masjid-masjid. "Dampaknya mulai terasa jumlah jemaah pada shalat subuh meningkat dibandingkan sebelumnya," ungkap dia.