Ahad 14 Oct 2018 15:01 WIB

Ma'ruf: Jangan Saling Memaki dalam Pilpres

Jangan juga saling menjelekkan atau membawa isu agama

Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin mengawali rangkaian kunjungan ke  Yogyakarta dengan berkunjung ke Pondok Pesantren (PP)Krapyak, Ahad  (14/10).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Calon Wakil Presiden KH Maruf Amin mengawali rangkaian kunjungan ke Yogyakarta dengan berkunjung ke Pondok Pesantren (PP)Krapyak, Ahad (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengingatkan semua pihak tidak saling memaki menjelang Pemilihan Presiden 2019. Menurutnya, keutuhan bangsa harus dijaga dengan sungguh-sungguh.

"Jangan juga saling menjelekkan atau membawa isu agama. Masyarakat Indonesia itu plural (beragam). Justru bagaimana kita itu bisa membawa dan menjaga keutuhan bangsa ini," kata Ma'ruf kepada wartawan usai berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) wilayah Krapyak, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad (14/10).

Ma'ruf Amin juga mengatakan, dalam pemberdayaan ekonomi bangsa Indonesia ke depan, masing-masing pihak yang akan berkontestasi dalam pemilu hendaknya memiliki program dalam memajukan bangsa ini.

"Masing-masing punya program, silakan tidak usah menjelekkan, tidak usah memaki-maki maupun mendiskreditkan, masing-masing jualan programnya, jualan tokohnya," katanya.

(Baca: Hoaks Dianggap sebagai Musuh Utama Jokowi)

Ma'ruf Amin mengatakan, kunjungannya ke Ponpes wilayah Krapyak ini untuk menemui para kiai setempat, sejumlah kiai yang ditemui itu merupakan kawan seangkatannya untuk membicarakan keagamaan.

"Ada (kiai) yang sakit menerima saya dengan sangat terharu, saya bertemu kawan saya dan dulu seangkatan dengan saya, (melakukan) perbincangan keagamaan dengan teman-teman," katanya.

Meski begitu, menurut dia, kunjungannya ke Ponpes wilayah Krapyak itu bukan dalam rangka kampanye, namun bersilaturahmi dengan para tokoh dan meminta doa.

"Saya tidak pernah kampanye di pesantren, tapi saya selalu silaturahim. Tidak apa apa kalau (ke pesantren) tidak kampanye, silaturahim kan 'gak papa'," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement

Rekomendasi

Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement