REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet catur Indonesia tampil gemilang pada Asian Para Games (APG) 2018. Edy Suryanto dan rekan-rekan meraih 11 medali emas, lima perak, dan enam perunggu.
Dengan demikian, para jagoan merah putih menjadi juara umum di cabor para catur. Pelatih Heri Isranto membeberkan target mereka selanjutnya.
Ada agenda besar tahun depan, yakni ASEAN Para Games 2019 di Filipina. Pihaknya menargetkan wakil Indonesia mendapat 17 medali emas di event tersebut.
"Itu di tingkat Asia Tenggara, kami optimistis juara umum, dengan perolehan medali lebih dari saat ini," kata sosok yang akrab disapa Gogor saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (14/10).
Grafik prestasi para catur Indonesia mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada ASEAN Para Games 2017 di Malaysia, Debi Ariesta dan kawan-kawan mendapat 14 medali emas.
Kini di level yang lebih tinggi, pada Asian Para Games 2018, jagoan tanah air menyumbang 11 medali emas. Gogor meneruskan, pihaknya bakal mengevaluasi usai perhelatan pesta olahraga antara atlet-atlet difabel se-Asia berakhir. "Kemarin ada empat nomor yang harusnya dapat emas, tapi hilang. Itu terjadi baik di jenis klasik maupun rapid," ujarnya menambahkan.
Ini menjadi bagian dari persiapan menuju ASEAN Games 2019. Berikutnya dari sisi penjaringan pemain, menurut Gogor, pihaknya tetap mengikuti regulasi.
Gogor menjelaskan aturan pencarian atlet para catur Indonesia. Pertama lewat seleksi nasional. Kedua dari pengamatan di event Pekan Paralimpiade Nasional (Paparnas). "Dari situ kami jaring atlet-atlet nasional yang mumpuni," ujar dia.
Gogor mendukung rencana Panitia Asian Para Games 2018 (Inapgoc) yang ingin memperjuangkan cabor catur dipertandingkan di Asian Para Games 2022 di Guangzhou, Cina. Menurut Gogor, sudah lebih dari enam negara punya peminatan serupa.
Sebelumnya, Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari mengatakan, pihaknya bisa menjalin komunikasi dengan tim panitia Guangzhou. Salah satu hal yang bakal ia sampaikan tentang harapan agar catur dipertandingkan di level Asia.
Pelatih Para Catur Indonesia, Sri Martono memiliki harapan serupa. Ia bahkan menginginkan cabor ini dipertandingkan di event sekelas Paralimpiade.