REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ratna Ajeng Tejomukti
Canberra, ibu kota Australia, terletak di bagian tenggara New South Wales. Kota itu adalah tempat bagi sejumlah monumen nasional, museum, galeri, dan tempat yang bagus untuk menikmati alam bebas karena Canberra menawarkan kepada para pengunjungnya banyak kegiatan di luar ruangan.
Pelancong berdatangan ke sana untuk menikmati keindahan dan hiruk pikuk di dalamnya. Kota itu juga dikenal ramah Muslim karena terdapat sejumlah restoran halal dan masjid. Muslim di sana tak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan melaksanakan shalat lima waktu.
Terdapat sembilan masjid berdiri, di antaranya terdapat di Australian National University, University of Canberra, London Circuit, Tiptree Crescent-Gunghalin, dan Queanbeyan. Tiga masjid yang terkenal adalah sebagai berikut.
Rencana desain gedung Islamic Centre di Canberra yang sekaligus menjadi Masjid Ahmad Al Sabah.
Masjid Gungahlin
Secara resmi tempat sujud ini dibuka pada Oktober 2017. Masjid ini dimanfaatkan Muslim yang tumbuh di Canberra Utara, yang diperkirakan mencapai 5.000 hingga 6.000 orang.
Masyarakat telah menggunakan gudang yang dibongkar di situs the Valley Avenue sebagai masjid sementara. Presiden Komunitas Muslim, Mainul Haque, mengatakan, masjid senilai 2 juta dolar AS itu dibangun setelah bertahun-tahun melalui perjuangan.
"Hanya ada rasa sukacita dan kegembiraan mutlak hingga akhirnya kami memiliki masjid yang penuh kebanggaan," katanya.
Perencanaan pembangunan masjid Gungahlin dimulai pada 2001. Izin pembangunannya baru keluar 11 tahun kemudian.
Masjid Canberra
Masjid Canberra banyak dikunjungi. Bangunannya tidak terlalu besar dan dikelilingi dengan halaman padang rumput yang luas. Meski tak terlalu besar, bangunan masjid tersebut terlihat indah. Semburat warna putih dan kuning emas mendominasi.
Kubah masjid ini pun terlihat mirip dengan tenda-tenda haji di Arab Saudi. Sebuah menara langsing dengan bentuk seperti jarum setinggi 30 meter berdiri mempercantik bentuknya.
Di pintu masuknya, terdapat pagar dengan warna kuning emas. Di atas pintu terdapat tulisan nama masjid ini, Canberra Mosque. Memasuki beranda, terlihat warna lantai keramik dengan warna kuning cokelat dan tiang-tiang penyangga.
Di sekelilingnya, terlihat deretan rak sepatu, karpet, dan rak buku. Terdapat pula sebuah kotak yang berisikan sandal bagi yang ingin mengenakannya saat berwudhu.
Islamic Centre Canberra
Nama lainnya adalah Masjid Sabah al Ahmad. Orang lebih mengenalnya dengan sebutan Masjid Islamic Center. Pembangunannya berlangsung dalam dua tahap.Tahap pertama pembangunan dimulai pada 2014. Sedangkan, tahap kedua dimulai pada 2016.
Masjid ini memiliki dua tingkat dan merupakan bagian dari kompleks perpustakaan nasional Islam Australia. Bangunan tersebut memiliki berbagai fasilitas, di antaranya ruang perpustakaan, ruang kelas, dan ruang pemandian jenazah.
Bagian depan terdapat lobi pintu masuk, kamar mandi, dan area penyimpanan. Masjid ini juga memiliki menara tanpa pengeras suara.