Ahad 14 Oct 2018 20:04 WIB

Tim SAR Gabungan Terus Evakuasi Korban Banjir Bandang Sumut

Ruas jalan nasional di Kecamatan Natal masih tergenang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Agung Sasongko
Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (13/10). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (12/10) melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal.
Foto: ANTARA FOTO/Holik Mandailing
Beberapa warga berada di antara kayu yang terbawa arus sungai pascabanjir bandang yang terjadi, di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, Sumatra Utara, Sabtu (13/10). Banjir bandang yang terjadi pada Jumat (12/10) melanda sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, hingga Ahad (14/10) BPBD Mandailing Natal (Madina) dan BPBP Provinsi Sumut bersama TNI, Polri, SAR Daerah, OPD, PMI, dan relawan terus bergotong royong menangani darurat bencana. Tim SAR gabungan bersama masyarakat juga terus melakukan evakuasi banjir bandang dan longsor.

"Hari ini, Ahad, Tim BPBD dan masyarakat juga terus melakukan evakuasi dan membuka desa-desa yang masih terisolir dari genangan dan pembersihan kecamatan dan desa Ulu Pungkut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (14/10).

Sutopo mengatakan, meski 11 titik longsor yang menutup beberapa ruas jalan provinsi sudah dapat diatasi. Namun di ruas jalan nasional di Kecamatan Natal masih tergenang.

Hingga saat ini tim berhasil menemukan 17 korban yang terdiri dari 12 orang anak SD/Madrasah di Kecamatan Ulu Pungkut Kecamatan Muara Batang Gadis. Lalu 2 orang yang kecelakaan mobil masuk ke Sungai Aek Batang Gadis saat banjir di Kecamatan Kotanopan yang merupakan anggota Polri dan Karyawan PT. Bank Sumut.

Sementara tiga lainnya merupakan pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis. Semua korban meninggal, kata Sutopo, telah diserahkan kepada keluarga korban dan telah dimakamkan.

Merujuk pada data BMKG, Provinsi Sumut sudah memasuki curah hujan tinggi yang berasal dari konvergensi dan gangguan berupa badai tropis dan sirkulasi eddy di perairan Sumatera Utara dari laut Cina Selatan. Karena itu, jelas Sutopo, hal itu bisa meningkatkan peluang terbentuknya awan konvektif penyebab hujan lebat.

"Dan hujan dengan intensitas deras berpotensi terjadi sehingga dapat berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor," ungkap Sutopo.

Karena itu, dia mengimbau agar Pemda dan masyarakat selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement