Senin 15 Oct 2018 07:16 WIB

Mesir Serukan Penyelidikan Transparan Terkait Khashoggi

Wartawan Saudi Jamal Khashoggi hilang sejak 2 Oktober

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Khashoggi
Foto: AP/Reuters/AFP
Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir pada Ahad (14/10), menyerukan penyelidikan transparan atas kasus hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi. Mesir juga memperingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang menggunakan kasus ini untuk memanfaatkan Arab Saudi secara politik.

"Mesir menekankan pentingnya mengungkapkan kebenaran tentang apa yang terjadi dalam penyelidikan transparan," kata kementerian luar negeri Mesir dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Mesir mengaku terus memantau perkembangan kasus Khashoggi dan mendukung upaya Arab Saudi dalam menghadapi situasi tersebut.

Sebelumnya dilaporkan, jaringan televisi negara Al Arabiya mengklaim 15 orang Saudi, yang datang dan pergi pada saat peristiwa hilangnya Khashoggi adalah turis. Ini menyerupai klaim yang dibuat Rusia dalam kasus keracunan Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Inggris.

Jamal Khashoggi (59), adalah seorang jurnalis Saudi, koresponden asing, editor dan kolumnis lama yang karyanya pernah menjadi kontroversi  di Arab Saudi. Dia memutuskan untuk menetap di Amerika Serikat (AS) setelah kenaikan putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Sebagai kontributor The Washington Post, Khashoggi banyak menulis tentang Arab Saudi, termasuk mengkritik perang di Yaman, perselisihan diplomatik baru-baru ini dengan Kanada dan penangkapan aktivis hak-hak wanita setelah perempuan dizinkan mengemudi.

"Penangkapan itu menerangkan kesulitan yang dihadapi semua orang Saudi. Kami diminta untuk meninggalkan harapan kebebasan politik, dan untuk tetap diam tentang penangkapan dan larangan perjalanan yang berdampak tidak hanya pada para kritikus tetapi juga keluarga mereka, ”tulis Khashoggi pada 21 Mei di Washington Post.

"Kami diharapkan untuk dengan penuh semangat menghargai reformasi sosial dan memberi pujian pada putra mahkota sambil menghindari referensi kepada orang-orang Arab perintis yang berani untuk mengatasi masalah ini beberapa dekade yang lalu," tulisnya.

Pada 2 Oktober lalu, Khashoggi memasuki konsulat untuk mendapatkan dokumen yang dibutuhkan untuk pernikahannya. Teman-temannya tidak pernah mendengar kabar darinya sejak saat itu. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan Khashoggi .

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement