REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Panitia kegiatan pameran produk-produk halal Jogja Halal Festival di Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang digelar pada 11 sampai 14 Oktober 2018 membukukan omzet sebesar Rp 10 miliar.
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY Mursida Rambe saat penutupan festival itu di Jogja Expo Center, Bantul, mengatakan Jogja Halal Festival 2018 pelaksanaannya sudah digagas sejak delapan bulan lalu. "Dan Alhamdulillah sejak 11-14 Oktober 2018 bisa terselenggara. Stan dalam Jogja Halal Festival ini sebanyak 217 stan, dimana sampai pukul 18.00 WIB jumlah pengunjung sekitar 31 ribu orang dengan omzet kurang lebih Rp 10 miliar," katanya, Ahad malam (14/10).
Mursida yang juga panitia penyelenggara Jogja Halal Festival mengatakan hal tersebut akan menjadi sejarah baru bagi Yogyakarta. Festival seperti ini baru pertama kali dan sukses dilaksanakan di Yogyakarta.
"Tentunya Jogja Halal Festival ini menjadi perhatian bersama bahwa Yogyakarta memang istimewa," katanya.
Menurut dia, selama pelaksanaan Jogja Halal Festival ini dari hari pertama sampai terakhir, baik peserta dan pengunjung sama-sama menikmati dan bisa melakukan transaksi dengan damai, senang, dan gembira.
"Menyelenggarakan acara Jogja Halal Festival ini kita niat yang kuat, meski kita tidak ada orientasi profit, namun justru mendatangkan profit. Kami sampaikan terima kasih bagi semua pihak ikut dalam selenggarakan festival ini," katanya.
Menurut dia, pelajaran yang dapat diambil dari penyelenggaraan Jogja Halal Festival, diantaranya selain mengampanyekan produk-produk halal di Yogyakarta, juga ada dua organisasi yang peduli terhadap produk halal terbentuk. "Pertama organisasi Halal Club di Yogyakarta, kemudian telah dikukuhkan PPHI (Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia) DIY. Dan dengan pertumbuhan produk halal di DIY ini kami akan gandeng tangan untuk sosialisasikan halal di Indonesia," katanya.