REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Presiden Mesir Abd el-Fatah el-Sisi menegaskan, dia tidak akan memberikan ruang sejangkal pun bagi organisasi Ikhwanul Muslimin di negaranya, selama dia memegang kekuasaan.
Pernyataan ini disampaikan Sisi dalam pertemuan dengan sejumlah media terkemuka di Timur Tengah, antara lain, Harian as-Syahid asal Kuwait dan Akhbar el-Youm, media pro Pemerintah Mesir, akhir pekan lalu.
Sisi menilai, masyarakat Mesir tidak akan rela Ikhwanul Muslimin kembali ke tampuk kepemimpinan. Dia menambahkan pula bahwa fenomena Arab Spring ibarat penyakit yang salah, tetapi diobati dengan cara yang salah pula.
Sejak Mursi lengser pada 3 Juli 2013, Sisi menegaskan bahwa keputusan dialog dengan Ikhwanul Muslim dikembalikan ke masyarakat, tetapi faktanya respons masyarakat menolak dialog.
Pada Desember 2013, Mesir mengeluarkan keputusan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris dan merilis daftar kekayaan para pemimpinnya, sementara di saat yang sama Ikhwanul Muslim mengklaim organisasi damai.
Ikhwanul Muslimin menolak kepemimpinan rezim Sisi dan berjanji akan kembali merebut kekuasaan melalui jalur politik berdasarkan keinginan masyarakat.