Senin 15 Oct 2018 12:53 WIB

Prancis Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Sulteng

Kedubes Prancis di Indonesia mengoordinasikan pengiriman bantuan dan personel.

Personel bantuan yang dikirim Prancis untuk membantu para korban di Sulawesi Tengah.
Foto: Kedutaan Besar Prancis di Indonesia
Personel bantuan yang dikirim Prancis untuk membantu para korban di Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menyusul gempa bumi dan tsunami di wilayah kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah tanggal 28 September lalu, Pemerintah Indonesia mengizinkan masyarakat internasional memberikan bantuan pada tanggal 2 Oktober lalu. Hal ini mengaktifkan Mekanisme Perlindungan Sipil Eropa.

Sesuai dengan pernyataan Presiden Republik Prancis, Emmanuel Macron, Prancis berkomitmen menjawab kebutuhan yang telah disampaikan oleh Indonesia. Pusat Krisis dan Bantuan (CDCS) Kementerian Eropa dan Luar Negeri Prancis, didukung oleh Kedutaan Besar Prancis di Indonesia, mengoordinasikan pengiriman bantuan kemanusiaan dan personel, termasuk 43 orang petugas pemadam kebakaran dari Korps Perlindungan Sipil Prancis, ke daerah bencana Palu.

Seperti dalam siaran persnya, pesawat pengangkut bantuan kemanusiaan Prancis mendarat di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (9/10) lalu. Selanjutnya, bantuan kemanusiaan dan personel asing dari Amerika, Australia, Selandia Baru dan Singapura, secara bergiliran dikirimkan ke Palu naik pesawat angkut Hercules C-130 milik Tentara Nasional Indonesia.

photo
Alat penyulingan air bersih siap minum, yang disediakan dan dioperasikan oleh Korps Perlindungan Sipil Kementerian Dalam Negeri Prancis.

Bantuan kemanusiaan Prancis terdiri atas satu unit alat berat (15 ton) penyulingan air bersih siap minum, yang disediakan dan dioperasikan oleh Korps Perlindungan Sipil Kementerian Dalam Negeri Prancis. Alat tersebut dapat mengolah 250 ribu liter air per hari, dan memasok air minum bagi 80 ribu orang. Dengan demikian, setengah dari kebutuhan total air minum yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia dapat terpenuhi.

Stasiun penyulingan air tersebut saat ini ditempatkan di Kabupaten Sigi, selatan Kota Palu, berkat bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menyediakan kendaraan pengangkut dan Pertamina yang secara berkala menyediaan bahan bakar. Unit ini mulai menyalurkan air kepada masyarakat korban bencana sejak hari Jumat (12/10) dan akan dioperasikan selama tiga pekan, hingga awal bulan November 2018.

Selain stasiun penyulingan air bersih, bantuan kemanusiaan Prancis juga terdiri atas 18 generator yang disediakan oleh Electriciens sans frontières dan CDCS, 105 tenda ukuran besar sebagai hibah dari CDCS serta sejumlah unitpengolah air yang disediakan oleh Yayasan Veolia dan Suez-Aquassistance. Sedangkan LSM Islamic Relief France melengkapi bantuan kemanusiaan ini dengan menyediakan tablet-tablet pemurni air.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement