REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan Bobotoh Persib Bandung melakukan aksi unjuk rasa ke Kantor DPRD Kota Sukabumi, Jawa Barat, Senin (15/10). Bobotoh menolak sanksi hukuman yang diberikan PSSI kepada lima hingga enam pemain Persib Bandung.
Aksi yang berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB ini dilakukan sejumlah komunitas Bobotoh di Sukabumi. Di antaranya Kerajaan Viking Sukabumi, Bomber, dan Viking Sukabumi Raya.
"Kami menuntut Kongres Luar Biasa PSSI dan revolusi PSSI ke arah lebih baik," ujar koordinator aksi yang juga Ketua Kerajaan Viking Sukabumi Risris Rizal Ali Perkasa kepada wartawan di sela-sela aksi di depan Kantor DPRD Kota Sukabumi.
Selain itu, Bobotoh mendesak PSSI untuk meninjau ulang keputusan hukum kepada Persib. Khususnya, kata Risris, hukuman yang ditujukan kepada para pemain Persib. Jika hukuman diberikan kepada Bobotoh saja mungkin akan menerima.
Risris mengatakan, para Bobotoh meminta perwakilan di DPRD untuk menyalurkan petisi kepada PSSI. Intinya, hanya satu tuntutan, yakni meminta tolong Persib jangan sampai didzalimi karena hukuman kepada pemain sampai lima orang.
Akibatnya, kata Risris, Persib tidak bisa tampil secara maksimal dan dijadikan 'zombie', hidup tapi tidak bernyawa. Ia mengatakan, terkait kasus sebelumnya Bobotoh mengaku salah dan malu serta memminta maaf. "Bila dihukum silakan secara hukum dan bahkan tidak akan banding, itu adalah kesalahan. Namun bila pemain Persib didzalimi maka Bobotoh akan mempertanyakannya."
Ketua DPRD Kota Sukabumi Yunus Suhandi mengatakan, kalangan dewan menerima aspirasi dari para Bobotoh Persib. "Kami mendukung terkait masalah ketidakadilan yang disampaikan oleh mereka," jelas dia.
Yunus menerangkan, aspirasi ini akan diteruskan kepada PSSI untuk mendapatkan respons. Sehingga, nantinya masalah tersebut akan mendapatkan solusi.