REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade meminta pihak kepolisian segera menuntas dugaan peluru nyasar di ruang kerja anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra. Sebab, meski belum dapat dipastikan apakah penembakan tersebut murni peluru atau teror tetap harus segera diselidiki. Karena hal ini, kata Andre, bukan hanya teror kepada individu tapi juga instansi negara.
"Kami tetap meminta agar kasus ini dapat ditangani dengan tuntas. Ini membahayakan, ini kejadiannya di ruangan DPR RI loh. Artinya teror ini juga menyangkut fasilitas negara," ungkap Andre saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (15/10).
Kendati demikian, politikus yang menjabat sebagai juru bicara calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Solahudin Uno enggan berasumsi bahwa teror ini berkaitan dengan politik. Dia juga meminta agar semua menahan diri dan menyerahkan kepada pihak berwajib. Oleh karena itu, pihak kepolisian juga diharapkan bekerja cepat dan transparan mengusut dugaan peluru nyasar ini.
"Kita serahkan saja kepada pihak kepolisian. Sekarang kan tim Inafis Mabes Polri sudah di TKP (Tempat Kejadian Perkara) jadi kita tunggu saja hasilnya seperti apa?" kata Andre.
Sebelumnya tidak hanya satu ruangan Anggota DPR RI yang diduga terkena peluru nyasar. Tapi ada dua tempat yaitu di ruangan anggota Fraksi Partai Golkar Bambang Heri Purnama di lantai 13. Kedua ruangan tersebut berada di Gedung Nusantara I dan semuanya merupakan ruang kerja Anggota Komisi III DPR RI. Kejadian peluru nyusur berlangsung sekitar pukul 14.20 WIB.