Senin 15 Oct 2018 19:03 WIB

Kiai Ma'ruf Blusukan ke Basis NU, TKN: Bagian dari Strategi

Cawapres Ma'ruf Amin belakangan bersafari mengunjungi basis Nahdlatul Ulama.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin bersilaturahmi  ke Rumah Maiyah, di Kadipiro, Yogyakarta, Ahad sore (14/10). Pada  kesempatan ini Maruf bertemu Budayawan Emha Ainun Nadjib dan sejumlah  anak muda yang selama ini beraktivitas bersamanya, termasuk putra Cak  Nun.
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Cawapres nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin bersilaturahmi ke Rumah Maiyah, di Kadipiro, Yogyakarta, Ahad sore (14/10). Pada kesempatan ini Maruf bertemu Budayawan Emha Ainun Nadjib dan sejumlah anak muda yang selama ini beraktivitas bersamanya, termasuk putra Cak Nun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) Hasto Kristiyanto menanggapi perihal cawapres KH Ma'ruf Amin yang masih mengunjungi daerah yang menjadi basis Nahdlatul Ulama (NU). Menurutnya, kunjungan tersebut memang seharusnya dilakukan sebagai bagian dari strategi.

TKN berharap, kunjungan itu bisa meningkatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf. Hasto membandingkan strategi TKN KIK beda dengan strategi Prabowo-Sandi. Menurutnya, strategi Sandi terkesan menyerang. Sedangkan strategi Ma'ruf terkesan bertahan.

"Itu bagian dari strategi kami beda dengan pak Sandi. Pak Sandi strateginya 'nyerang' daerah-daerah basis Jokowi didatangi," katanya pada wartawan di Jakarta, Senin (15/10).

Hasto mengatakan, lewat kunjungan Ma'ruf diharapkan menguatkan tim pemenangan. Sehingga tim akan bergerak secara habis-habisan.

"Kalau kami bagaimana daerah-daerah yang kuat itu konsolidasi dulu bangun semangat juang pemilu, basis, tim kampanye baru bergerak," ujarnya.

Hasto tak merasa kegiatan kampanye Sandi akan mengambil suara Jokowi-Ma'ruf. Sebab kubu Jokowi-Ma'ruf punya basis massa tersendiri.

"Enggak khawatir. Memang wajar daerah-daerah itu didatangi yang memang basis utama Jokowi-Ma'ruf. Wajar dilakukan," ucapnya.

Ma'ruf Amin hari ini membantah kabar yang menyatakan ia tengah sakit. Hal tersebut ia buktikan dengan menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Keraton Yogyakarta, Senin (15/10).

"Itu ngaco, orang sehat. Saya berkeliling ke mana-mana," kata Ma'ruf usai bertemu dengan Sultan di Keraton Yogyakarta, Senin (15/10).

Isu tersebut berawal dari beredarnya gambar di media sosial, yang memperlihatkan ia tengah terbaring di sebuah ranjang seperti di rumah sakit. Namun, ia pun juga membantah hal tersebut.

"(Gambar itu) 2016, waktu check-up di rumah sakit untuk diperiksa. Gambar itu diberitakan bahwa saya sakit. Ini ngaco betul itu. Gambar ngaco itu, 2016 itu, saya enggak tahu apa maksudnya itu," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement