Selasa 16 Oct 2018 03:41 WIB

Gaji tak Dibayar, Buruh Berutang Tutupi Kebutuhan Hidup

Sudah empat bulan ini, upah Juju tak kunjung dibayarkan

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Budi Raharjo
Ribuan buruh PT Il Jin Sun Garment, mengadukan nasibnya lantaran gajinya tak dibayar selama beberapa bulan terakhir.
Foto: Foto: Ita Nina Winarsih/Republika
Ribuan buruh PT Il Jin Sun Garment, mengadukan nasibnya lantaran gajinya tak dibayar selama beberapa bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Raut kesedihan tergurat di wajah buruh perempuan PT Il Jin Sun Garment, Jl Raya Cibungursari, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Pasalnya, selama empat bulan terakhir upah mereka yang sebesar Rp 1 juta tak kunjung dibayarkan. Untuk menutupi kebutuhan hidup, para buruh ini terpaksa berutang ke sanak saudaranya.

Juju Junengsih (40 tahun) warga Kampung Awi Mekar, Desa/Kecamatan Bungursari, mengatakan, dirinya sudah 10 tahun bekerja di perusahaan asal Korea Selatan tersebut. Namun, baru kali ini mengalami kesulitan finansial. Sejak, perusahannya itu tak membayarkan upahnya.

"Suami saya, buruh serabutan yang penghasilannya tidak tentu. Anak saya tiga. Sedangkan biaya hidup, untuk kebutuhan dapur dan ongkos sekolah mencapai Rp 100 ribu," ujar Juju, kepada Republika, Senin (15/10).

Sedangkan sudah empat bulan ini, upah Juju tak kunjung dibayarkan. Dengan begitu, ibu tiga anak ini terpaksa harus berutang ke sanak saudara. Jika tidak, maka dapurnya tak bisa mengebul. Serta, kedua anaknya akan mogok sekolah, lantaran tidak ada biaya.

Saat ini, lanjut Juju, utangnya ke sanak saudara mencapai Rp 6 juta. Meskipun utangnya dinilai masih kecil, tetapi menurutnya ini sangat besar. Sebab, Juju tak bisa berutang sampai berjuta-juta seperti itu. "Paling besar juga, kalau pinjam uang Rp 500 ribu. Kini, utang saya sudah membengkak," ujar perempuan berkerudung ini.

Setali tiga uang dengan Juju. Nasib miris juga dirasakan oleh Nuraeni (41 tahun). Buruh asal Desa/Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang ini. Janda dua anak ini, juga terlilit utang akibat upahnya yang sebesar Rp 1 juta tak kunjung di bayar oleh perusahaan. "Kami, sudah sebulan mogok kerja, memerjuangkan nasib. Tapi, hinggal kini tak juga dibayarkan upah kami," ujarnya.

Tetapi, perusahaan asal Korsel yang memroduksi produk garment ini, tak kunjung membayarkan hak karyawannya. Bahkan, pimpinan perusahaan ini dikabarkan melarikan diri ke negeri asalnya. Jadi, di PT Il Jin Sun Garment saat ini tinggal menyisakan empat Korea yang menjabat top manajamen.

"Kabarnya mau menjual aset. Tapi, masih terkendala di bea cukai. Jadi, mau sampai kapan nasib kami tidak jelas seperti ini," tutur Nuraeni.

Nuraeni beserta ribuah buruh PT Il Jin Sun Garment lainnya menggelar aksi, Senin, kemarin untuk menyampaikan nasib mereka lantaran gaji selama beberapa bulan tidak dibayar perusahaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement