REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua umum Pengurus Provinsi Perbakin DKI Jakarta, Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkap proyektil diduga peluru nyasar adalah jenis senjata kaliber 9 milimeter. Hal itu diungkapkannya setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh jajaran Tim INAFIS, Tim Labfor dan Tim Iden.
"Jenis senjatanya kaliber 9 mili," kata Setyo saat memberikan keterangan pers mewakili Perbakin DKI Jakarta di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (15/10).
Pria yang menjabat Kadiv Humas Polri itu pun mengungkap peluru jenis tersebut memang kerap digunakan untuk latihan menembak di Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin). Menurutnya, jangkauan senjata dengan kaliber tersebut memang cukup jauh. Namun pihaknya masih mendalami anggota Perbakin berinisial I yang diduga salah tembak saat latihan tersebut.
"Tentang apakah dia sudah lama atau tidak nanti akan didalami oleh penyidik. Tapi kalau jarak jangkaunya sempurna masih bisa. Nanti pak Niko (Dirkrimum Polda Metro Jaya) akan panggil ahli ya untuk minta keterangan ahli dari Perbakin juga," ujar Setyo.
(Baca: Pelaku Salah Tembak Sudah Diamankan dan Diambil Senjatanya)
Setyo juga mengungkap saat terjadi penembakan, proyektil peluru lebih dahulu mengenai ruangan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Wenny Warouw di lantai 16, Gedung Nusantara DPR. Baru kemudian lima menit berselang peluru menyasar ke ruangan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Golkar, Bambang Hari.
"Atas dulu, Pak Wenny, baru di bawah, sekitar 5 menit, nggak sampai 5 menit. Tapi kelihatannya di atas dulu," kata dia.
Dua ruangan anggota Komisi III DPR RI ditembak orang tidak dikenal, Senin (15/10). Penembakan terjadi di ruangan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Wenny Warouw di lantai 16 dan Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Heri di lantai 16, Gedung Nusantara 1 DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.
Di ruangan anggota Komisi III DPR Bambang Heri. Bahkan kata Wenny, peluru di ruangan Bambang Heri nyaris mengenai pegawai Bambang.
"Itu hampir kena pegawainya, tapi kena di belakang jilbabnya," ujar Wenny.