Senin 15 Oct 2018 21:25 WIB

Ma'ruf: Pilpres 2019 Jadi Pertaruhan dalam Menjaga Pancasila

Ma'ruf menegaskan, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final.

Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Ma'ruf Amin menganggap perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 sebagai momentum pertaruhan menjaga ideologi Pancasila dan keutuhan bangsa. Ma'ruf mengutarakan hal itu di hadapan relawan dan elemen tim kampanye Jokowi-Ma'ruf di Yogyakarta, Senin (15/10).

"Pilpres kali ini merupakan pertaruhan untuk menjaga keutuhan bangsa, menjaga ideologi negara Pancasila," kata Ma'ruf.

Menurut mantan Rais Aam PBNU ini, belakangan bermunculan kelompok-kelompok yang ingin melakukan perubahan. Ada gerakan radikalisme dan ada gerakan transnasional.

"Bahkan ada yang ingin mengganti sistem pemerintahan kita dari republik dengan sistem yang lain, di antaranya khilafah," kata dia.

Ma'ruf menegaskan, bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final. Karena, dibangun dengan landasan yang kuat yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

"Pancasila adalah titik temu di antara semua elemen bangsa, kalau bahasa kiai-nya adalah 'kalimatun sawa'. Karena itu saya katakan khilafah di Indonesia ini bukan ditolak, tapi tertolak," katanya.

Ma'ruf mengatakan, kelompok radikal yang ingin mengganti Pancasila dan kelompok yang ingin mengganti republik harus tertolak dari negara ini. Untuk mengawal agar kelompok radikal tidak berkembang di Indonesia, kepada ratusan relawan yang hadir Ma'ruf menekankan agar dalam Pilpres 2019 dapat memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01.

"Kalau tidak, kita tidak akan merasa aman sebab kelompok-kelompok garis keras, kelompok transnasional sekarang juga masuk dunia politik," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement