REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta Polri untuk meningkatkan peran dalam mengatasi ketertiban, dan keamanan negara. Sebab, hal ini berkaitan dengan berjalannya roda perekonomian, politik, dan sosial.
"Kita perbaiki peran polisi dalam mengatasi ketertiban, keamanan, sehingga terjadi sesuatu suasana orang bagus menjalankan ekonomi yang menyebabkan kemudian politik, sosial akan baik," kata JK ketika memberikan pidato dalam Seminar Sekolah Peserta Sespimti Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Senin (15/10).
JK menjelaskan, stabilitas keamanan suatu negara yang tidak baik akan berpengaruh kepada menurunnya minat investasi asing. Apabila investasi asing menurun, maka roda perekonomian tidak akan berputar serta dapat menimbulkan kekacauan seperti meningkatnya angka pengangguran dan permasalahan sosial.
Menurut Jusuf Kalla, jika terjadi permasalahan sosial maka akan berdampak pula kepada kekacauan situasi politik, dan pemerintahan. JK mencobtohkan, hal ini sudah terjadi di beberapa negara seperti Afghanistan, Afrika, Venezuela, dan Pakistan.
"Karena siapa ingin investasi kalau sering terjadi perampokan, dan kejahatan? Sama dengan, siapa yang mau investasi di negara-negara kacau kayak Afrika, Afghanistan, atau Pakistan yang dengan mudah orang saling membunuh, mengebom, saling menjarah," ujar JK.
Menurut JK, stabilitas keamanan dan ketertiban sebuah negara ibarat sebuah lingkaran yang saling berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, situasi politik, dan sosial. Dia mengatakan, kepolisian memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keamanan dan ketertiban tersebut.
Apabila sebuah negara mempunyai keamanan dan ketertiban yang baik maka perekonomian akan tumbuh, daya beli masyarakat meningkat sehingga pada akhirnya situasi politik dan sosial berjalan dengan baik. "Salah satu titik daripada lingkaran yang tidak berujung ini adalah ketertiban, yang tentunya (menjadi) tanggung jawab polisi," kata JK.