Selasa 16 Oct 2018 10:21 WIB

Rupiah Berbalik Melemah Setelah Sempat Menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat menguat 0,13 persen pada perdagangan awal

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing. ilustrasi
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs rupiah dibuka menguat pada perdagangan pembukaan Selasa (16/10) pagi. Berdasarkan data Bloomberg, penguatannya sebesar 20 poin atau menguat 0,13 persen ke posisi Rp 15.200 per dolar AS.

Namun, sekitar pukul 09.00 WIB, penguatan laju rupiah tak bisa dipertahankan. Mata uang Garuda tersebut bergerak ke posisi Rp 15.214 per dolar AS.

Kemudian pada pukul 10.00 WIB, laju rupiah terus melemah. Pelemahannya sebesar 0,02 persen atau 2,3 poin ke posisi Rp 15.222 per dolar AS.

Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.206 per dolar AS. Meski masih di Rp 15.200 per dolar AS, namun nilai tersebut menguat dibandingkan level kemarin di Rp 15.246 per dolar AS.

Analis CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, pergerakan rupiah hari ini berkesempatan menguat. Pasalnya, rilis penjualan ritel Amerika Serikat diperkirakan di bawah perkiraan sehingga diharapkan mengurangi kenaikan dolar AS.

"Pergerakan rupiah yang stagnan belum mengubah arah target perkiraan dari rupiah selanjutnya. Dipekirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.188 per dolar AS sampai Rp 15.215 per dolar AS," ujar Reza, Selasa (16/10).

Ia menjelaskan, neski rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait surplusnya neraca perdagangan belum membuat rupiah menguat. Hanya saja diharapkan tekanan global dapat lebih berkurang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement