Selasa 16 Oct 2018 10:56 WIB

Jokowi Sebut 80 Persen Fasilitas GBK Sudah Ramah Difabel

Jokowi memberi masukan apa-apa yang perlu diperbaiki.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Mensesneg Pratikno meninjau fasilitas umum untuk masyarakat berkebutuhan khusus di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Kunjungan tersebut untuk menyaksikan secara langsung kelengkapan fasilitas bagi disabilitas serta mengajak seluruh pemangku kepentingan membuat kebijakan yang ramah untuk masyarakat berkebutuhan khusus.
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Mensesneg Pratikno meninjau fasilitas umum untuk masyarakat berkebutuhan khusus di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2018). Kunjungan tersebut untuk menyaksikan secara langsung kelengkapan fasilitas bagi disabilitas serta mengajak seluruh pemangku kepentingan membuat kebijakan yang ramah untuk masyarakat berkebutuhan khusus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini meninjau fasilitas umum bagi masyarakat berkebutuhan khusus di sekitar Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Selasa (16/10). Sejumlah fasilitas di sekitar GBK pun dikunjunginya, seperti toilet, tempat ibadah, serta trotoar untuk para difabel.

Usai melakukan peninjauan, Jokowi menyebut fasilitas yang disediakan sudah 80 persen kelayakannya. "Kita ingin melihat fasilitas untuk difabel, terutama yang berkaitan dengan fasilitas di Senayan, baik toilet, mushala, trotoar, baik fasilitas menuju ke penonton. Saya kira 80 persen sudah baik," ujar Jokowi.

Presiden pun mendorong seluruh provinsi serta kota dan kabupaten agar turut menerapkan fasilitas ramah terhadap disabilitas. Fasilitas yang ramah untuk para difabel ini perlu dibangun di berbagai bangunan publik, fasilitas umum, serta transportasi.

"Sehingga, yang kurang apa nanti secara detail saya diberi masukan oleh Pak Menteri PU, Pak Gubernur juga beri masukan," katanya menambahkan.

Dalam peninjauan ini, Presiden menilai sejumlah fasilitas perlu diperbaiki, seperti wastafel yang dipasang terlalu tinggi serta pintu yang digunakan haruslah pintu geser.

Menurutnya, pemerintah akan mendorong pembangunan fasilitas bagi difabel dengan memberikan pajak insentif. Presiden pun berjanji akan membahas masalah fasilitas bagi difabel dengan masyarakat berkebutuhan khusus.

"Kita akan dorong entah nanti dikaitkan dengan pajak, bisa dengan insentif yang lain. Kami akan undang rekan kami disabilitas untuk bahas ini, bisa saja diberikan insentif atau dikaitkan dengan fasilitas pajak, mungkin izin layak fungsi," ujar Jokowi menjelaskan.

Presiden pun menilai, upaya-upaya tersebut telah diterapkan oleh Pemda DKI Jakarta. Selain itu, Jokowi juga akan mengundang para difabel ke Istana untuk membahas terkait kewirausahaan.

Dalam peninjauan ini, Presiden turut didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement