REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Dapur Keliling (Darling) Dompet Dhuafa telah tiba di Sulawesi Tengah sejak, Kamis (4/10) lalu. Tim ini pun melakukan mobilisasi untuk mendistribusikan paket makanan bagi penyintas gempa dan tsunami di Palu.
Tim respons kemanusiaan Darling Dompet Dhuafa ini terdiri dari lima relawan. Mobilisasi dilakulan di sekitaran 94 titik pengungsian dengan jumlah 48 ribu jiwa pengungsi.
Di Balai Kota Palu, Darling mendistribusi paket makanan agar-agar fla sebanyak 700 paket pada Selasa (9/10). Rabu (10/10) paginya, 400 paket bubur kacang hijau kembali didistribusikan Darling Dompet Dhuafa, di titik pengungsian RRI, Jalan R.A. Kartini, Kota Palu.
"Bubur kacang hijau juga bermanfaat untuk layanan kesehatan sebagai makanan pendamping ASI," ujar Koordinator Darling, Rusdi, dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Senin (15/10).
Kegiatan distribusi paket makanan ini disinergikan pula dengan kegiatan layanan kesehatan dan assessment Psychological First Aid (PFA). Ini dalam rangka memperingati hari kesehatan mental dunia di RRI dan Sibalaya, Palu sembari mempersiapkan distribusi logistik di pengungsian.
Saat ini, Pos Satelit Sigi - Dompet Dhuafa yang beralamat di Jalan Tanggul, Desa Lolu dan Jono Oge, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. "Pos Satelit kami dirikan di sini sebagai fungsi pengawalan sementara dalam tahap bantuan mendirikan MCK (Mandi Cuci Kakus) dan membuat mushala darurat. Progress kini sudah mencapai sekitar 75 persen, Alhamdulilah," ujar Koordinator Respons Loves Sulawesi Tengah, Narwan.