Selasa 16 Oct 2018 12:07 WIB

Tim Psikososial Dompet Dhuafa Dampingi Penyintas Gempa Palu

Tim PFA memberikan terapi untuk menjaga kondisi mental para penyintas.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Tim Psychological First Aid (PFA) Dompet Dhuafa beri pendampingan anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu (10/10).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Tim Psychological First Aid (PFA) Dompet Dhuafa beri pendampingan anak-anak korban gempa bumi dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu (10/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Setiap tahunnya pada tanggal 10 Oktober akan diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Internasional. Seluruh masyarakat di penjuru dunia memperingati tanggal tersebut untuk mengingatkan betapa pentingnya kesehatan mental bagi manusia.

Tim Psycological First Aid (PFA) Dompet Dhuafa pun tidak lupa untuk ikut memperingati hari kesehatan mental dunia tersebut. Berada di tengah-tengah kondisi tanggap darurat gempa Palu, Donggala dan Sigi, tim PFA memberikan terapi untuk menjaga kondisi mental para penyintas.

Wilayah Palu dan sekitarnya hingga kini masih sangat rawan kesehatan mental. Kondisi kehilangan tempat tinggal, kehilangan anggota keluarga dan lain sebagainya, sangat mempengaruhi kesehatan mental para penyintas.

Tim Psikososial menangani para penyintas mulai dari anak-anak hingha dewasa. Bagi anak-anak mereka akan diajak untuk menggambar, sementara para remaja serta orang dewasa akan diajari latihan release emotion menggunakan metode Butterfly Hug oleh tim PFA yang sudah terlatih.

"Kami sangat terbantu dengan adanya tim PFA Dompet Dhuafa. Kami juga mengharapkan untuk dapat mengembalikan keceriaan anak-anak kami agar dapat melupakan kejadian yang menimpa mereka," ujar Ruminah, salah seorang penyintas dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (16/10).

Selain kegitan tersebut, tim PFA juga menggunakan metode religious healing dengan dibantu oleh ustaz dari Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa). Tujuannya untuk meningatkan betapa pentingnya kembali kepada Yang Maha Kuasa dalam situasi seperti itu. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan mereka agar tetap terjaga.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement