REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelindo III mendorong pengembangan fasilitas pelayanan untuk kapal penumpang di Pelabuhan L-Say Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satunya, pada awal 2018, Pelindo III bersama mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya meresmikan gedung terminal penumpang Pelabuhan L-Say Maumere dan Pelabuhan Ende.
"Pada tahun 2019 ditargetkan pembangunan dermaga sepanjang 150 meter sudah selesai. Sehingga bisa dimanfaatkan bersamaan dengan gedung terminal penumpang yang berkapasitas hingga 1.000 penumpang," kata Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat di Surabaya, Ahad (14/10).
Faruq mengungkapkan, sebenarnya kontribusi pendapatan korporat yang didapat dari pelayanan penumpang hanya sekitar 2 persen, atau jauh lebih kecil dibanding layanan bongkar muat barang. Namun, kata dia, Pelindo III tetap terus merenovasi dan membangun sejumlah gedung penumpang di berbagai terminal yang dioperasikannya.
Faruq mengungkapkan, secara total ada 11 gedung terminal penumpang yang sedang dikerjakan. Selain Maumere dan Ende, yakni Tenau Kupang, Lembar, Sampit, Kumai, Batulicin, Bima, Waingapu, Kalabahi, dan Ippi.
Menurut Faruq, pengembangan berbagai gedung terminal penumpang tersebut menunjukkan wujud nyata komitmen BUMN Hadir untuk Negeri. Artinya, BUMN juga berperan sebagai agen pembangunan bagi negara untuk meningkatkan pelayanan kepada seluruh masyarakat.
"Termasuk masyarakat di Kawasan Timur Indonesia yang menjadikan kapal laut sebagai moda transportasi utama untuk berpergian dari satu pulau ke pulau lainnya. Dengan kualitas infrastruktur yang sama baiknya dengan di daerah lain, diharapkan pelayanan kepada penumpang juga bisa terstandarisasi," ujar Faruq.
GM Pelindo III Pelabuhan Maumere Yuvensius Andre Kartiko menyebutkan, Pelabuhan Maumere melayani kapal penumpang dengan rute pelayaran utama jurusan Makasar-Maumere-Kupang dan sebaliknya. Hingga September 2018, tercatat jumlah penumpang turun (debarkasi) 52.169 orang dan penumpang naik (embarkasi) sejumlah 49.417 orang.
"Kalau rata-rata per bulan ada 15 kapal penumpang yang sandar di Pelabuhan Maumere," kata dia.
Sedangkan untuk layanan kargo, rata-rata ada 7 kapal peti kemas dan 2 kapal general cargo yang sandar. Hingga September 2018, arus peti kemas tercatat hingga 12.723 boks atau setara dengan 14.220 TEUs dengan rata-rata per bulan mencapai 1.414 boks atau setara 1.580 TEUs.
"Kemudian untuk arus general cargo hingga periode yang sama telah mencapai 24.207 ton dan 1.404 meter kubik kargo," ujar dia.
Andre mengaku, untuk mengakomodir peningkatan arus penumpang, Pelindo III saat ini sedang membangun akses jalan. Kemudian untuk mengantisipasi peningkatan arus barang, fasilitas lapangan penumpukan juga akan dimulai proses perbaikannya.
"Hal tersebut agar kinerja pelabuhan semakin produktif demi mendukung kebutuhan transportasi logistik seperti komoditas mete, kopra, kakao, cengkeh, dan asam yang diproduksi oleh masyarakat," ujar Andre.