REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marc Marquez akan mengunci gelar juara dunia kelimanya jika dapat menjadi yang tercepat di Sirkuit Motegi, Jepang, akhir pekan ini. Marquez memegang keunggulan 77 poin dari pesaing terdekatnya Andrea Dovizioso.
Marquez diyakini akan dapat mengalahkan Dovi di Motegi. Sebab catatan membuktikan Marquez sulit dihentikan saat hampir meraih juara. Hanya ada dua pembalap yang pernah menahan laju Marquez, yaitu Stefan Bradl di Moto2 pada 2011, serta Jorge Lorenzo di MotoGP 2015.
Marquez sebelumnya juga telah dua kali mengunci gelar juara di Motegi, yaitu pada 2014 dan 2016. Meski demikian, Marquez tidak ingin jemawa dulu. "Jika kami ingin mendapatkan kesempatan di Motegi untuk memenangkan kejuaraan, kami masih perlu memperbaiki dua atau tiga area," kata Marquez, dikutip dari Speedweek, Selasa (16/10).
Marquez tidak ingin menganggap musim ini akan selesai lebih cepat. Ia menyatakan, sebelum poinnya tidak bisa lagi terkejar oleh Dovi, balapan belum selesai.
"(Kesalahan) mekanik, kesalahan manusia, kondisi cuaca, cedera, Anda tidak akan pernah tahu," ujarnya.
Kekhawatiran Marquez tidak berlebihan. Sebab Dovi memiliki performa yang kuat dan konssiten. Ia telah mencatatkan enam podium berturut-turut dalam kariernya di MotoGP. Ducati juga sedang kuat-kuatnya musim ini sejak 2007, ketika Casey Stoner menjadi juara dunia di kelas 800 cc.
Pesta juara Marquez bisa tertunda jika Dovi mendapatkan 14 atau 15 poin atau Dovi finis di posisi keempat dan Marquez kelima di Motegi.